Page 23 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2021
P. 23

INDONESIA DAN INGGRIS BAHAS KERJA SAMA BILATERAL BIDANG
              KETENAGAKERJAAN
              Menteri  Ketenagakerjaan  (  Menaker)  Ida  Fauziyah  mengadakan  pertemuan  virtual  dengan
              Therese  Coffey  selaku  Sekretaris  Negara  Departemen  Pekerjaan  dan  Pensiun  Inggris,  Kamis
              (21/10/2021).

              Dalam  pertemuan  hampir  60  menit  tersebut,  keduanya  mendiskusikan  berbagai  peluang
              peningkatan kerja sama dan kolaborasi kedua negara, khususnya di bidang Ketenagakerjaan.

              Dalam pertemuan itu, Ida Fauziyah, sebagaimana dalam siaran persnya, mengatakan, saat ini,
              Indonesia  sedang  mengembangkan  sistem  monitoring  pengawasan  bidang  Keselamatan  dan
              Kesehatan Kerja (K3) berbasis digital.

              Mengingat Inggris telah mengembangkan dan mengimplementasikan mobile laboratory unit, hal
              ini dapat menjadi best practices bagi pengembangan sistem monitoring pengawasan bidang K3
              berbasis digital untuk diterapkan di Indonesia.

              "Diharapkan  penerapan sistem  monitoring  berbasis  digital  ini  dapat  memberikan  kemudahan
              pelaksanaan fungsi pengawasan ketenagakerjaan di Indonesia," kata Ida dalam pertemuan itu.

              Ida mengatakan, pengawas ketenagakerjaan dan penguji K3 di Indonesia dapat garda terdepan
              dalam penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan dan pelayanan pengujian lingkungan kerja
              untuk berani melakukan perubahan menuju trust-based culture (budaya berbasis kepercayaan).
              "Saya percaya, dengan dukungan Dr Therese beserta tim, kerja sama antara Indonesia dan
              Inggris, khususnya di bidang ketenagakerjaan dapat lebih meningkat dan berkembang," kata
              Ida.

              Ida mengungkapkan, Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik dengan Inggris sejak tahun
              1949.  Indonesia  dan  Inggris  juga  merupakan  negara  yang  tergabung  dalam  G20  dan  isu
              mengenai ketenagakerjaan menjadi salah satu perhatian utama dalam upaya untuk mewujudkan
              prioritas  negara  anggota  G20.  "Yakni,  pertumbuhan  global  yang  kuat,  berkelanjutan  dan
              berimbang, serta inklusif," kata Ida.

              Ida  menambahkan,  pada  pertemuan  Menteri  Tenaga  Kerja  dan  Perburuhan  Negara  G20  di
              Catania, Italia, pada Juni 2020 lalu, Pemerintah Indonesia berkesempatan melakukan pertemuan
              bilateral  dengan  Pemerintah  Inggris.  Pada  pertemuan  ini,  Pemerintah  Inggris  mengutarakan
              untuk memberikan dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia.

              "Dukungan diberikan khususnya pada isu Inclusive Labour Market and Job Quotas for People
              with Disabilities (pasar tenaga kerja inklusif dan kuota kerja untuk penyandang disabilitas) dan
              Human Capacity Development for Sustainable Growth of Productivity (pengembangan kapasitas
              manusia untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan)," kata Ida.

              Terkait isu prioritas Inclusive Labour Market and Job Quotas for People with Disabilities, lanjut
              Ida, diperlukan studi dan benchmarking dengan beberapa negara G20, khususnya di Inggris
              untuk memperdalam pemahaman tentang tiga hal.

              Tiga hal yang dimaksud adalah kondisi dan tantangan partisipasi penyandang disabilitas di pasar
              kerja; perspektif para penyandang disabilitas dalam partisipasinya di pasar kerja; dan perspektif
              pemberi kerja terhadap partisipasi penyandang disabilitas di pasar kerja.






                                                           22
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28