Page 12 - Resume 2 Oktober 2019
P. 12

URL :


                    http://klipingkemnaker.binokular.net/report/detail/16536135

                    Sejumlah asosiasi pengusaha dan asosiasi buruh memiliki

                    sikap berbeda terhadap rencana revisi UU nomor 13 tahun

                    2003 tentang ketenagakerjaan. Asosiasi pengusaha meminta

                    agar DPR periode 2019-2024 dapat merevisi UU tentang

                    ketenagakerjaan.




                    Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan dan

                    Hubungan Industrial Antonius J. Supit mengatakan, secara

                    umum, semestinya produk UU yang dihasilkan DPR adalah

                    UU yang ramah terhadap investasi yang akan memberikan

                    lapangan kerja dan penerimaan pajak yang signifikan. "Bukan

                    sebaliknya," kata Antonius kepada Kontan.co.id, Selasa


                    (1/10). Senada, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel

                    Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta berharap revisi UU

                    ketenagakerjaan dapat dibahas dan disahkan oleh DPR

                    periode 2019-2024.




                    Antonius J. Supit - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang

                    Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial

                    "Dalam beberapa pasalnya, (UU Ketenagakerjaan saat ini) tidak


                    kondusif terhadap iklim investasi. Umpamanya, pesangon yang

                    filosofinya semestinya adalah 'uang tunggu' atau menunggu untuk

                    mendapatkan pekerjaan baru, yang sesuai UU nomor 13 tahun

                    2003 bisa mencapai sampai 32 bulan lebih,"
   7   8   9   10   11   12   13   14