Page 298 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2021
P. 298
DISNAKERTRANS KALBAR DUKUNG PENGIRIMAN KEMBALI PMI KE MALAYSIA
Di tengah maraknya pemberitaan rencana pemulangan ribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
dari Malaysia, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sangat mendukung program untuk
mengirim kembali PMI ke Malaysia. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)
Provinsi Kalimantan Barat sendiri mensyaratkan pengiriman ini tentu dengan protocol kesehatan
yang ketat.
"Kita mesti memastikan bahwa PMI kita sudah di vaksin dan diakui oleh Pemerintah Malaysia,
dimana Pemerintah Melaysia sendiri saat ini juga sebetulnya di Serawak itu sudah menerima
Pekerja Migran dari Indonesia dimulai dengan dibukannya oleh 12 perusahaan di Sarawak
beberap bulan yang lalu, tetapi pihak Kementerian Ketenagakerjaan RI sampai saat ini masih
memberikan persetujuan untuk mengirim kembali PMI ini,"jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat, Manto saat Dialog Luar Studio RRI Pontianak, di Aula
BP2MI Pontianak, Rabu (29/9/2021).
Bahkan ditegaskan Manto, Minggu yang lalu Menteri Perhubungan RI berkunjungke perbatasan
yaitu Aruk dan Entikong bahwa kebijakan Pemerintah Pusat masih memperketat mobilitas antar
negara, bahkan penerbangan Internasional sementara masih ditutup.
Kepala Disnakertran Kalbar ini mengatakan, kekhawatirkan pemerintah saat ini diprediksi akan
terjadi Pandemi Covid-19 gelombang ketiga yang diperkirakan akan terjadi sekitar Desember
2021 yang dipicu munculnya varian baru Lambda dan varian Mu.
"Tentu kita juga tidak menafikkan prediksi-prediksi pemerintah itu, tetapi saya berkeyakinan,
kami di level provinsi termasuk dengan BP2MI Pontianak tidak keberartan untuk mengirim
kembali PMI,"ujarnya.
Itulah sebebanya maka sudah ada Warga Negara Indonesia atau WNI yang masuk ke Malaysia
meskipun dengan status kunjungan sosial atau kunjungan wisata tetapi kemudian sesampainya
di Sarawak mereka mesti ubah visanya menjadi visa kerja di Konsulat Jenderal Republik
Indonesia memungkinkan untuk itu dan ada atase yang menangani urusan ini di Kuching
Malaysia, meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak.
Disnakertrans juga sudah menerima usulan-usulan para perusahaan yang selama ini mengirim
PMI atau Pengerah Jasa PMI ke luara negeri dan sudah beraudiensi dengan Disnakertrans Kalbar
dan intinya dipersilahkan. Sebab jika Disnakertrans tidak mengijinkankan untuk bekerja ke luar
negeria, khususnya ke Sarawak, pertama angka pengangguaran di Kalbar masih tinggi dan krisis
ekonomi yang dialami bisa memperburuk situasi jika tidak produktif di Kalimantan Barat.
"Setidaknya jika mereka bisa bekerja keluar negeri mereka bisa mengirim devisa ke Kalimantan
Barat dan menyelamatkan perekonomian keluarganya serta menyelamatkan perekonomia
daerah,"jelas Manto.
Manto mengakui memang saat ini jumlahnya masih sangat terbatas, sehingga Disnakertrans
Kalbar akan mengusulkan kembali ke pemerintah pusat segera membuka, setidaknya khusus
untuk warga Kalimantan Barat saja.
"Usulan ini dengan argumen kita ke pemerintah pusat, kita tahanpun mereka, atau tidak kita
izinkan mereka tetap mencari cara untuk bisa berangkat ke Malaysia, bekerja ke wilayah Sarawak
sana,"pungkasnya. (*).
297