Page 74 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2021
P. 74

Menurut Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI & Jamsos) Kemnaker,
              Indah Anggoro Putri, kebijakan perluasan penerima BSU ini, diputuskan lantaran adanya sisa
              anggaran dan setelah melakukan koordinasi dengan Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
              dan Kementerian Keuangan untuk memperluas cakupan penerima Program BSU.

              "Sisa  Anggaran  BSU  tersebut  sebesar  Rp1.791.477.000.000  dan  akan  menyasar  1.791.477
              pekerja. Anggaran yang ditetapkan dan diberikan Komite PEN untuk Program BSU sebesar Rp.8,7
              Triliun untuk 8.783.350 pekerja terdampak Pandemi COVID-19," kata Indah Anggoro Putri, saat
              mengikuti  Rapat  Dengar  Pendapat  (RDP)  dengan  Komisi  IX  DPR  RI  di  Komplek  Parlemen
              Senayan, Jakarta, Selasa (28/09/2021).

              Indah Anggoro Putri menjelaskan realisasi dan progres program BSU saat ini telah tersalurkan
              kepada 6.991.873 pekerja/buruh dengan alokasi anggaran sebesar Rp6.9 Triliun. "Kami juga
              mendapat informasi, kami harus melaporkan BSU. Alhamdulillah per hari ini mengalami progress
              yang signifikan, dari target 8.783.350 pekerja," ujar ndah Anggoro Putri Dirjen Putri merinci
              sesungguhnya data calon penerima BSU yang diterima kemenaker sejumlah 8.508.527 calon
              penerima.
              Kemudian setelah dilakukan pengecekan dan diverifikasi, ditemukan 758.327 data pekerja yang
              duplikasi  bansos  atau  telah  menerima  bantuan  sosial  lain.  Data  tersebut  dianggap  tidak
              memenuhi syarat penerima Program BSU.

              "Kami telah melakukan verified data untuk menghindari bansos-bansos lain dan dikeluarkan dari
              data  BSU"  tegas  Dirjen  Putri.  Program  BSU  tahun  2021,  sedianya  akan  dirampungkan  dan
              tersalurkan seluruhnya kepada penerima yang memenuhi syarat sesuai Permenaker Nomor 16
              Tahun 2021 hingga akhir Oktober 2021 mendatang. Hal demikian sesuai arahan Ibu Menaker,
              Ida Fauziyah.









































                                                           73
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79