Page 81 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2021
P. 81

Menurut Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI & Jamsos) Kemnaker,
              Indah  Anggoro  Putri,  perluasan  penerima  BSU  ini  diputuskan  karena  ada  sisa  anggaran.
              Kebijakan tersebut sudah dikoordinasikan dengan Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
              dan Kementerian Keuangan untuk memperluas cakupan penerima Program BSU.

              "Sisa Anggaran BSU tersebut sebesar Rp 1.791.477,000 dan akan menyasar 1.791.477 pekerja.
              Anggaran yang ditetapkan dan diberikan Komite PEN untuk Program BSU sebesar Rp.8,7 Triliun
              untuk  8.783.350  pekerja  terdampak  Pandemi  COVID-19,"  kata  Indah  Anggoro  Putri,  saat
              mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, dikutip dari keterangan tertulis
              Kemnaker Rabu (29/9/2021).

              Indah Anggoro Putri menjelaskan realisasi dan progres program BSU saat ini telah tersalurkan
              kepada 6.991.873 pekerja/buruh dengan alokasi anggaran sebesar Rp6.9 Triliun.

              "Kami  juga  mendapat  informasi,  kami  harus  melaporkan  BSU.  Alhamdulillah  per  hari  ini
              mengalami progress yang signifikan, dari target 8.783.350 pekerja," kata Putri.
              Putri  menambahkan  data  yang  diterima  kemenaker  sejumlah  8.508.527  calon  penerima.
              Kemudian setelah dilakukan pengecekan dan diverifikasi, ditemukan 758.327 data pekerja yang
              duplikasi  bansos  atau  telah  menerima  bantuan  sosial  lain.  Data  tersebut  dianggap  tidak
              memenuhi syarat penerima Program BSU.
              "Kami telah melakukan verified data untuk menghindari bansos-bansos lain dan dikeluarkan dari
              data BSU," terang Putri.

              Program  BSU  tahun  2021,  sedianya  akan  dirampungkan  dan  tersalurkan  seluruhnya  kepada
              penerima yang memenuhi syarat sesuai Permenaker Nomor 16 Tahun 2021 hingga akhir Oktober
              2021 mendatang. Hal itu sesuai arahan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.








































                                                           80
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86