Page 90 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2021
P. 90

Sementara itu, data calon penerima BSU yang diterima Kemnaker mencapai 8.508.527 pekerja.
              Namun setelah dilakukan pengecekan dan verifikasi, ditemukan bahwa 758.327 data pekerja
              telah menerima bantuan sosial lain atau duplikasi bansos sehingga tidak memenuhi syarat.

              "Kami telah melakukan verifikasi data," ujar Putri.

              Survei  Tim  Nasional  Percepatan  Penanggulangan  Kemiskinan  (TNP2K)  menunjukkan,  tenaga
              usaha  jasa  dan  penjualan  merupakan  penerima  BSU  dengan  proporsi  terbanyak  mencapai
              19,4%. Beberapa contoh pekerjaan yang masuk dalam klasifikasi tersebut, yakni staf penjualan,
              pramuniaga, dan sales promotion girl (SPG).

              Penerima  BSU  dengan  proporsi  terbanyak  selanjutnya  adalah  tenaga  tata  usaha  sebanyak
              19,3%. Contoh pekerjaannya adalah staf administrasi, staf personalia, kasir, teller bank, dan
              customer service.

              Lalu, penerima BSU yang merupakan teknisi dan asisten profesional mencapai 17%. Mereka
              terdiri dari staf humas, staf bagian kredit, penyuluh pertanian, pendamping program/pekerja
              sosial.

              Penerima  BSU  yang  merupakan  operator  dan  perakit  mesin  mencapai 14,3%. Lalu, proporsi
              pekerja kasar dan pekerja profesional masing-masing sebesar 10,9% dan 9,6%.

              Sementara,  penerima  BSU  dengan  proporsi  terendah  adalah  pekerja  terampil  pertanian,
              kehutanan, perikanan sebesar 0,4%. Survei juga menunjukkan bahwa tidak ada PNS/TNI/Polri
              yang menerima manfaat program tersebut.

              Temuan lainnya dalam survei adalah rata-rata gaji pokok peneriman manfaat program bantuan
              sosial ini adalah Rp 2,9 juta per bulan. Sebanyak 56,45% penerima adalah pekerja kontrak dan
              62%  responden  mengalami  kesulitan  dalam  mencukupi  kebutuhan  sehari-hari  karena
              pendapatan mereka terdampak pandemi Covid-19.

              Adapun, survei dilakukan terhadap 1.798 responden di 90 kabupaten/kota di Indonesia. Survei
              dilakukan melalui metode systematic sampling pada 24 Maret - 5 Mei 2021.

































                                                           89
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95