Page 4 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 JUNI 2020
P. 4
menjalani karantina terlebih dahulu sebelum boleh bekerja. Lebih lanjut, Ali menilai, kedatangan
para pekerja asing itu untuk mendukung investasi yang ada Sulawesi Tenggara.
"Sehingga pasca-Covid, kita bisa bangkit," kata Ali.
Setelah diizinkan, 500 TKA asal China itu akan datang secara bertahap ke Konawe. Pada tahap
pertama, ada 146 tenaga kerja yang didampingi empat tenaga medis. Mereka dijadwalkan tiba
pada 23 Juni 2020.
Sebelumnya, Ali dan DPRD Sulawesi Tenggara satu suara menolak kedatangan 500 TKA China
yang akan bekerja di Konawe. Menurut Ali Mazi, penolakan itu dilakukan karena bertentangan
dengan susana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-
19.
"Setelah saya mengetahui informasi itu, langsung mengundang Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah (Forkopimda) dan juga DPRD, Danrem, Kapolda, Imigrasi. Kesimpulannya kita keberatan
untuk kebijakan memasukkan kembali 500 TKA asal China," ungkap Ali Mazi pada akhir April
2020.
External Affairs Manager PT VDNI Indrayanto mengatakan, para TKA tersebut sedianya akan
mengerjakan 33 tungku smelter milik PT OSS. Pengerjaan tungku smelter tersebut diklaim dapat
menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Terkait penerimaan ribuan karyawan itu, menurutnya saat
ini sudah selesai dilakukan perekrutan.
"Jika 500 TKA China sampai tidak jadi didatangkan, maka sebanyak 3.000 lebih tenaga kerja
lokal terancam kehilangan pekerjaannya," kata Indrayanto dalam keterangan tertulisnya kepada
Kompas.com, Senin (11/5/2020).
"Bisa ada kemungkinan mereka dirumahkan dahulu tanpa mendapat gaji, atau bahkan bisa PHK.
Tentunya hal ini tidak kami harapkan, perusahaan juga berusaha agar hal ini tidak terjadi,"
sambungnya. Lebih lanjut dikatakan, 500 TKA China itu merupakan tenaga teknis yang bekerja
secara temporer dan bukan untuk waktu lama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Sempat Menolak, Kini Gubernur Sultra
Izinkan 500 TKA China Bekerja di Konawe " Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief.
3