Page 139 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2019
P. 139
Serupa dengan Mal Pelayanan Publik
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan bahwa Pasar
Pelayanan Publik sama dengan Mal Pelayanan Publik.
"Banyuwangi adalah kabupaten terluas di Pulau Jawa. Jarak daerah di selatan ke
pusat kota bisa dua jam. Setelah Mal Pelayanan Publik berdiri di pusat kota, kini
kami bikin layanan terintegrasi serupa di kawasan selatan Banyuwangi. Ini bagian
dari pemerataan kualitas pelayanan publik, sehingga warga yang jauh dari pusat
kota merasakan layanan dalam standar yang sama dengan warga di kota," kata dia.
Dalam tahap awal, terdapat 98 dokumen izin dalam otoritas pemerintah kabupaten
yang bisa dilayani di Pasar Pelayanan Publik. Misalnya, administrasi kependudukan
dan perizinan usaha.
"Jadi ini semacam Mal Pelayanan Publik tapi dalam unit kecil. Kalau di Mal Pelayanan
Publik kan ada layanan dari BPOM, kepolisian, BPN, Kementerian Agama, PLN, BPJS,
Ditjen Keimigrasian, dan sebagainya. Nanti secara bertahap, layanan dari instansi
non-pemerintah kabupaten juga akan dibawa ke Pasar Pelayanan Publik," ujar
Abdullah.
Ia mengatakan, Pasar Pelayanan Publik yang langsung menyatu dengan pasar
tradisional bertujuan untuk memudahkan warga dalam mengurus dokumen atau
perizinan.
"Pasar tradisional adalah tempat berkumpulnya orang. Jadi nanti warga yang
berbelanja ke pasar, bisa langsung mengurus surat-surat yang dibutuhkan. Mereka
tidak harus lagi datang ke kantor kecamatan. Sekali jalan langsung dapat dua
urusan, bisa belanja sekaligus urus dokumen," ucap Abdullah.
Meski baru beroperasi hari ini, sudah ada sejumlah warga yang mulai
memanfaatkan layanan ini. Salah satunya adalah Rizky Aldi Setiawan. Pemuda dari
Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng ini sedang mengurus dokumen administrasi
kependudukan.
"Tempatnya nyaman, antrenya enak. Tidak lama, hanya 10 menit, urusan saya
sudah diselesaikan," kata Rizky.
Page 138 of 139.