Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 MEI 2020
P. 24

"Kenapa butuh TKA dimaksud? Karena mereka bagian dari tim konstruksi yang akan
               mempercepat pembangunan smelter dimaksud. Setelah smelter tersebut jadi, maka
               TKA tersebut akan kembali ke negara masing-masing. Pada saat operasi, mayoritas
               tenaga kerja berasal dari lokal," ungkap Jodi.

               Ia memberi contoh di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali,
               Sulawesi Tengah, yang saat ini mayoritas sudah beroperasi secara penuh,
               mempekerjakan 39.500 tenaga kerja lokal dan 5.500 TKA.

               "Jadi jumlah TKA kira-kira 12 persen dari total pekerja, saya yakin jika proses
               pembangunan smelter yang baru sudah selesai jumlahnya pun akan turun," kata
               Jodi.

               Di Weda Bay, yang saat ini sebagian besar masih dalam fase konstruksi, jumlah
               tenaga kerja mencapai 8.900 orang, dengan rincian sebanyak 7.700 tenaga kerja
               lokal dan 1.200 orang TKA.

               Contoh lain, yakni di Kawasan industri Virtue Dragon di Konawe, Sulawesi Tenggara,
               yang beberapa waktu lalu juga menuai kritikan, memiliki jumlah tenaga kerja
               sebanyak 11.790 orang dengan komposisi 11.084 tenaga kerja Indonesia dan 706
               TKA China.

               "Jadi kalau nambah 500 TKA untuk mempercepat progres konstruksi agar cepat
               beroperasi sehingga tenaga kerja lokal bisa lebih banyak diserap, apakah hal itu
               suatu yang salah? Jadi TKA yang datang ini bukan malah mengambil pekerjaan dari
               tenaga kerja lokal, tapi justru untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal,
               karena ketika sudah mulai beroperasi, tenaga kerja lokal akan mayoritas," katanya.

               Jodi menuturkan, penciptaan lapangan kerja adalah prioritas utama dari
               pemerintah. Ia meminta agar hal itu tidak dibalik dengan informasi yang
               menyesatkan.

               Ia menambahkan, apa yang dijalankan pemerintah sekarang adalah implementasi
               secara konsisten dari semangat Undang-Undang Minerba yang melarang ekspor
               mineral mentah yang dikeluarkan oleh pemerintah sebelumnya.

               "Pemerintah sekarang yang mengeksekusi. Hasilnya, selain penyerapan tenaga kerja
               lokal seperti yang sudah saya jelaskan, adalah devisa ekspor. Pada 2014, ekspor
               besi baja sebagai produk hilirisasi nikel ini hanya 1,1 miliar dolar AS, di 2019
               angkanya melonjak menjadi 7,2 miliar dolar AS," katanya.

               Nikel dinilai jadi salah satu peluang untuk mentransformasi ekonomi karena
               Indonesia memiliki cadangan nikel paling besar di dunia, dan mineral tersebut juga
               digunakan secara luas di industri.






                                                       Page 23 of 153.
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29