Page 108 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 SEPTEMBER 2021
P. 108

Ketenagakerjaan.  Tujuannya  untuk  memastikan  pekerja  informal  mendapat
              perlindungan sosial untuk dirinya sendiri dan juga keluarganya.

              Ida menjelaskan, saat ini jumlah pekerja informal jauh lebih besar dibanding pekerja
              formal (penerima upah). Jumlah pekerja informal naik cukup signifikan selama pandemi.
              Melejit menjadi 59 persen dibanding seluruh tenaga kerja, pada Februari 2021.

              Tapi, kata dia, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan masih didominasi oleh pekerja formal.
              Padahal, baik pekerja formal maupun informal, sama-sama memiliki risiko kerja. Apalagi
              dalam kondisi pandemi Covid-19.

              Ketika  pekerja  informal  mengalami  kecelakaan  kerja  atau  bahkan  meninggal  dunia,
              keluarganya  tentu  tetap  butuh  biaya.  Dengan  mendaftar  sebagai  anggota  BPJS
              Ketenagakerjaan, keluarga akan mendapat sejumlah santunan.

              "Bapak, Ibu, cobalah pikir keluarga, pikir istri/suami, pikirkan anak juga kalau mereka
              butuh  pendidikan,"  kata  Ida  di  saat  sosialisasi  Program  BPJS  Ketenagakerjaan  di
              Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/9).


              Ida menerangkan, dengan membayar iuran program mulai Rp 16.800 per bulan, pekerja
              akan mendapatkan perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sehingga bisa berobat
              secara gratis. Pekerja juga mendapat Jaminan Kematian (JKm), yang manfaatnya berupa
              uang tunai yang diberikan kepada ahli waris jika pekerja meninggal dunia.

              "Jadi kalau ada yang meninggal maka pendidikan anaknya ditanggung sampai perguruan
              tinggi. Kemudian yang di- cover tidak hanya 1 anak, tapi 2 anak. Itu salah satu cara kita
              melahirkan generasi-generasi baru yang masa depannya sudah kita pikirkan," ungkap
              Ida sebagaimana dikutip dalam siaran persnya.

              Selain mendapat perlindungan, pekerja informal yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan
              juga bisa mendapat bantuan lainnya dari pemerintah. Salah satu di antaranya adalah
              Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2021.

              Program  bantuan  yang  dibuat  karena  besarnya  dampak  pandemi  Covid-19  kepada
              pekerja ini, kata Ida, sudah dirasakan manfaatnya oleh pekerja Warung Nasi Ibu Imas
              di Bandung. Para pekerja warung itu mendapat BSU selama dua tahun berturut-turut,
              yakni tahun 2020 dan 2021. Besarannya, Rp 1 juta per tahun.

              Menurut Ida, Warung Nasi Bu Imas adalah salah satu kelompok usaha yang terdampak
              pandemi Covid-19. Warung Nasi yang memiliki ratusan pegawai ini sempat menutup dan
              merumahkan sementara para pekerjanya.

              "Dua bulan lebih ketika PPKM diberlakukan, warung ini tutup, tentu para pekerjanya
              berkurang pendapatannya," kata Ida. " Nah, para pegawainya warung Ibu Imas ini sudah
              menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan berhak mendapatkan BSU.".










                                                           107
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113