Page 175 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 SEPTEMBER 2021
P. 175

Ringkasan

              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah  mengajak  pekerja  informal  (pekerja  bukan  penerima
              upah)  untuk  mendaftarkan  diri  menjadi  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan  agar  mendapatkan
              jaminan perlindungan sosial. Sebab, baik pekerja formal maupun informal, keduanya memiliki
              risiko kerja. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 ini membuat siapa pun seharusnya merasa
              perlu untuk mendapatkan jaminan sosial.



              PEKERJA RI DIDOMINASI INFORMAL, KEBANYAKAN BELUM TERLINDUNG
              JAMINAN SOSIAL

              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah  mengajak  pekerja  informal  (pekerja  bukan  penerima
              upah)  untuk  mendaftarkan  diri  menjadi  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan  agar  mendapatkan
              jaminan perlindungan sosial.

              Sebab,  baik  pekerja  formal  maupun  informal,  keduanya  memiliki  risiko  kerja.  Apalagi  dalam
              kondisi pandemi Covid-19 ini membuat siapa pun seharusnya merasa perlu untuk mendapatkan
              jaminan sosial.

              "Bapak, Ibu, cobalah pikir keluarga, pikir istri/suami, pikirkan anak juga kalau mereka butuh
              pendidikan. Istri atau suami butuh untuk tetap survive karena risiko selalu menghampiri kita apa
              pun pekerjaannya mulai dari kecelakaan kerja sampai meninggal. Ayok aware. Risiko kerja itu
              bisa  terjadi  kapan  saja  dan  di  mana  saja,"  kerasnya  pada  acara  Sosialisasi  Program  BPJS
              Ketenagakerjaan bagi Pekerja Bukan Penerima Upah di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/9).

              Apalagi, imbuh Menteri Ida, jumlah pekerja informal jauh lebih banyak dibanding pekerja formal
              (pekerja penerima upah). Namun, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan masih didominasi oleh
              pekerja formal.

              "Di masa pandemi ini, pekerja informal naik cukup signifikan. Jadi data Februari 2021, pekerja
              informal  kita  jumlahnya  itu  59  persen,  hampir  60  persen  itu  pekerja  bukan  penerima  upah,
              sementara yang penerima upah 40-an persen," ucapnya.

              Dia menerangkan, dengan membayar iuran program mulai Rp 16.800 per bulan, pekerja akan
              mendapatkan  perlindungan  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK)  yang  manfaatnya  berupa
              pengobatan tanpa batas biaya, serta Jaminan Kematian (JKm) yang manfaatnya akan diterima
              ahli waris jika peserta meninggal dunia berupa santunan uang tunai.

              "Jadi kalau ada yang meninggal maka pendidikan anaknya ditanggung sampai perguruan tinggi.
              Kemudian yang di-cover tidak hanya 1 anak, tapi 2 anak.

              Itu  salah  satu  cara  kita  melahirkan  generasi-generasi  baru  yang  masa  depannya  sudah  kita
              pikirkan," ucapnya.

              Pegawai Warung Nasi jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Berhak Terima Rp 1 Juta

              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menyambangi para pekerja Warung Nasi Ibu Imas yang
              menjadi penerima Bantuan Subsidi Gaji/Upah (BSU) tahun 2021. Hal itu dilakukan Menaker Ida
              di sela kunjungan kerjanya di Bandung, Jawa Barat.
              "Alhamdulillah saya hari ini sarapan di Warung Ibu Imas. Nah, para pegawainya warung Ibu
              Imas ini sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan berhak mendapatkan BSU," ucap
              Menaker Ida, Sabtu (11/9).


                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180