Page 82 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 AGUSTUS 2021
P. 82
Judul Kemnaker Dukung Ekonomi Inklusif bagi Penyandang Disabilitas
Nama Media tempo.co
Newstrend Kebijakan Ekonomi Inklusif Bagi Penyandang Disabilitas
Halaman/URL https://nasional.tempo.co/read/1500065/kemnaker-dukung-ekonomi-
inklusif-bagi-penyandang-disabilitas
Jurnalis Tempo.co
Tanggal 2021-08-29 17:26:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Jadi langkah awal kebijakan ini adalah adanya
koordinasi dan kolaborasi yang kuat dengan seluruh stakeholder, baik di tingkat pusat maupun
di daerah
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan terus mengampanyekan kebijakan ekonomi inklusif bagi
kelompok rentan, terutama penyandang disabilitas. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan
daerah terus diperkuat dalam mempercepat pelayanan ketenagakerjaan bagi penyandang
disabilitas. Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan bahwa penguatan kebijakan
ekonomi inklusif dilakukan melalui langkah-langkah penyusunan regulasi pendukung.
KEMNAKER DUKUNG EKONOMI INKLUSIF BAGI PENYANDANG DISABILITAS
INFO NASIONAL - Kementerian Ketenagakerjaan terus mengampanyekan kebijakan ekonomi
inklusif bagi kelompok rentan, terutama penyandang disabilitas. Kolaborasi antara pemerintah
pusat dan daerah terus diperkuat dalam mempercepat pelayanan ketenagakerjaan bagi
penyandang disabilitas.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan bahwa penguatan kebijakan ekonomi
inklusif dilakukan melalui langkah-langkah penyusunan regulasi pendukung.
"Jadi langkah awal kebijakan ini adalah adanya koordinasi dan kolaborasi yang kuat dengan
seluruh stakeholder, baik di tingkat pusat maupun di daerah," kata Menaker Ida, Minggu, 29
Agustus 2021.
Menaker Ida menjabarkan bahwa masih ada kesenjangan pembangunan yang menyebabkan
penyandang disabilitas belum mampu berpartisipasi dalam berbagai faktor dan terakomodasi
potensinya. Adanya stigma negatif dan dan lemahnya pemahaman masyarakat menjadi
81