Page 27 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 AGUSTUS 2019
P. 27
2024. Tambahan angkatan kerja baru diperkirakan semakin mengecil, karena
semakin banyaknya anak-anak usia sekolah yang melanjutkan ke sekolah lebih
tinggi, baik yang ke SMTP, SMTA maupun Perguruan Tinggi dan semakin sedikitnya
pelajar yang drop out (DO). "Dengan demikian, anak-anak usia sekolah yang
memasuki pasar kerja semakin berkurang," kata Agus.
Dalam sambutannya, Agus mengungkapkan kesempatan kerja yang tercipta sampai
tahun 2024 diperkirakan rerata per tahun sebanyak 2,55 juta orang per tahun. Dari
17 sektor terdapat 5 sektor yang tumbuh cukup signifikan yaitu perdagangan dan
reparasi kendaraan sebanyak 515 ribu orang rerata per tahun; penyediaan
akomodasi dan makan minum sebanyak 471 ribu orang rerata per tahun; industri
pengolahan sebanyak 391 ribu orang rerata per tahun; konstruksi sebanyak 289
ribu orang rerata per tahun dan transportasi dan pergudangan sebanyak 240 ribu
orang rerata per tahun.
Agus berpendapat guna memperbanyak penciptaan penempatan tenaga kerja,
seluruh lembaga pembina sektor (Kementerian/Lembaga Negara Non Kementerian),
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota agar memperhatikan penciptaan
kesempatan kerja melalui usaha mandiri, padat karya, pemanfaatan teknologi tepat
guna dan yang lainnya.
"Termasuk memperbanyak cakupan bursa kerja serta memperhatikan peluang
kesempatan kerja di luar negeri terutama yang bersifat formal," katanya.
Agus Triyanto menambahkan pembangunan ketenagakerjaan ditujukan untuk
memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi.
Kedua, mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
sesuai kebutuhan pembangunan nasional dan daerah. Ketiga, memberikan
perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan dan keempat
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
"Dengan memperhatikan tujuan pembangunan ketenagakerjaan tersebut, maka
sudah sepatutnya berbagai kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan
diarahkan untuk tercapainya tujuan pembangunan ketenagakerjaan tersebut," ujar
Agus.
Sedangkan Kabid Perencanaan Tenaga Kerja Makro Kementerian Tenaga Kerja M
Cahyomadi mengatakan kegiatan workshop bertujuan untuk sinkronisasi
pembangunan ketenagakerjaan nasional dengan sektor-sektor atau stakeholder
dalam hal penciptaan kesempatan kerja. Workshop diikuti oleh 75 peserta dari
Kemnaker, Kementerian/Lembaga/Badan Pembina Sektor, Akademisi dan Asosiasi.
Hadir dalam workshop RTKN diantaranya ekonom Indef Faisal Basri; Irjen Kemnaker
Budi Hartawan; Direktur Persyaratan Kerja Siti Junaedah; Direktur Bina Penegakan
Hukum Iswandi Hari dan Karo Humas Kemnaker Soes Hindharno.
Page 26 of 26.