Page 24 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 24

JEPANG BERI KUOTA 70 RIBU UNTUK PEKERJA ASAL INDONESIA, GAJI
              MENGGIURKAN!
              Pemerintah  Jepang  memberikan  kuota  70  ribu  orang  untuk  pekerja  migran  Indonesia  (PMI)
              bekerja di sana. Namun, hingga kini pemerintah Indonesia belum bisa memenuhi kuota tersebut.

              Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), sebagai badan negara yang mengurusi
              pekerja migran asal Indonesia, mengakui belum bisa memenuhi kuota yang diminta. HIngga di
              hari kemerdekan Republik Indonesia ini, calon pekerja masih di bawah angka lima ribuan.

              Sebanyak  271  calon  Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  angkatan  (Batch)  XIV,  ikuti  seremoni
              pelepasan untuk bekerja di Jepang, Selasa (17/8/2021).

              BP2MI  yang  mengehelat  pelepasan  para  pekerja  asal  Indonesia  ke  Jepang  ini,  memberi
              sinyalemen hadirnya negara di tengah sulitnya kondisi ekonomi pada masa pandemic Covid-19.
              Pelepasan pekerja migran Indonesia (PMI) ini juga menjadi wujud pemerintah terus bekerja dan
              terutama memperhatikan para pekerja produktif di tengah kondisi pandemi.

              "Ini adalah angkatan ke-14 untuk nurse (perawat) dan careworker (pekerja pengasuh). Ini bukti
              di  tengah  era  pandemi  covid-19  sebagian  negara  menutup  masuknya  warga  negara  asing,
              pekerja kita tidak (bisa) masuk, tapi Jepang masih membuka (kesempatan bekerja)," kata Ketua
              BP2MI Benny Ramdhani, di sebuah hotel di bilangan Jakarta Barat.

              Benny  mengatakan  keberangkatan  PMI  itu  membuktikan  pemerintah  terus  mengusahakan
              keinginan  warga  negara  Indonesia  yang  ingin  bekerja  di  luar  negeri.  Pihaknya  memastikan,
              pandemi tidak menjadi penghambat keinginan masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri.

              Pemerintah  juga  memberikan  pelatihan  bagi  masyarakat  yang  ingin  bekerja  di  luar  negeri.
              Pelatihan itu akan berlangsung selama setengah tahun.

              "Mereka diberikan pelatihan, keterampilan, mereka akhirnya memiliki kemampuan berbahasa,
              memiliki kompetensi, dan pekerja inilah yang kita siapkan untuk bekerja di luar negeri," kata dia.

              Benny mengatakan, rangkaian pelatihan itu penting dilakukan, agar PMI tidak diremehkan saat
              bekerja di luar negeri.

              "Mereka  tidak  akan  datang  minder,  menganggap  dirinya  sebagai  pengemis  pekerjaan.  Tapi,
              mereka mempunyai keterampilan yang layak diberikan penghargaan untuk perusahaan, untuk
              majikan di mana mereka bekerja, dan mendapatkan gaji yang layak," tutur Benny.

              BP2MI menjamin pekerja yang dikirim ke Jepang terbebas dari covid-19. Protokol kesehatan
              dalam pelatihan dilakukan sangat ketat, sampai mereka semua diberangkatkan ke Jepang untuk
              bekerja.

              Sebelum  melepas  keberangkatan,  Benny  meminta  seluruh  calon  PMI  untuk  menggunakan
              kesempatan bekerja ini dengan sebaik-baiknya.

              "Kita punya keahlian, keterampilan, sehingga kita layak bekerja, dan mendapatkan apresiasi dari
              mereka," kata Benny.
              Para pekerja juga diminta untuk menjaga diri dengan baik. Para pekerja diminta melapor ke call
              center atau kedutaan jika mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan saat bekerja di
              Jepang.




                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29