Page 30 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 AGUSTUS 2021
P. 30

Daniel bilang, ada dua hal yang bisa dilakukan pemerintah agar masalah ABK telantar ini tidak
              terulang.  Pertama,  koordinasi  terpadu  lintas  kementerian.  Kemenlu  bisa  mengkoordinir
              Kementerian

              Tenaga  Kerja  (Kemenaker)  dan  Kementerian  Kelautan  dan  Perikanan  membuat  rumusan
              perlindungan.  Mengingat  selama  ini  ABK  merupakan  profesi  yang  paling  tragis  dari  seluruh
              pekerjaan yang ada.

              "Paling  kasihan  ABK kita  karena  tidak  punya perlindungan  hukum,  tidak  ada  jaminan  sosial,
              kehidupan  tidak  pasti.  Kalau  pun  hilang  bahkan  sampai  meninggal,  tidak  ada  yang  tahu."
              jelasnya.

              Kedua, sambung dia, bagaimana mengupayakan agar tidak lagi terjadi ABK ilegal. "ABK ilegal itu
              sama saja sama saja perdagangan manusia," tambahnya.

              Terpisah,  Koordinator  Nasional  Destructive  Fishing  Watch  (DFW)  Indonesia  M  Abdi  Suhufan
              mengatakan,  kasus  ini  telah  dilaporkan  kepada  Pemerintah  Indonesia  melalui  Kemenlu,
              Kemenaker dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak 29 Juni 2021.

              "Sudah ada upaya pemerintah Indonesia namun sejauh ini belum berhasil mengevakuasi ABK
              Indonesia yang terjebak di Somalia" kata Abdi.

              Abdi menceritakan, awak kapal perikanan tersebut berada di lokasi terisolasi dan sulit dijangkau.
              Dari informasi terakhir yang diperoleh, agensi kapal China bekerja sama dengan pihak tertentu
              di Somalia untuk menjaga mereka tetap terkurung. Awak kapal perikanan tersebut terisolasi
              dalam kurun waktu yang cukup lama dan tanpa kepastian.

              "Mereka  dalam  kondisi  stres,  sakit  dan  ditakutkan  akan  mengambil  tindakan  nekad  seperti
              melarikan diri atau melompat ke laut," kata Abdi.
              Berdasarkan  pemantauan  citra  satelit  yang  diperoleh  saat  ini  terdapat  dua  kapal  ikan  yang
              berada di area 1 mil perairan Bandar Bayla. kal






































                                                           29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35