Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2019
P. 35
Menurutnya, keberadaan warga negara asing di Aceh dan wilayah teritorial Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara umum harus sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
"Imigrasi harus rutin memantau seluruh warga asing di Aceh apakah keberadaan
mereka sudah sesuai dengan aturan yang berlaku," katanya lagi.
Dinas Ketenagakerjaan dan Mobilitas Penduduk (Dinasker Mobduk) Aceh telah
mendeportasi 51 warga Negara Tiongkok yang bekerja di PT Lafarge Cement
Indonesia, Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar karena melanggar dokumen
ketenagakerjaan.
Kepala Bidang Pengawasan Dinasker Mobduk Aceh Putut Rananggono di Banda
Aceh, Sabtu, mengatakan bahwa tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok bekerja di
PT Lafarge Cement Indonesia sejak tahun lalu.
TKA itu semua bekerja di PT Shandong Licun Power Plant Technology pihak ketiga
yang ditunjuk oleh PT Lafarge Cement Indonesia bergerak di bidang konstruksi.
"Pada saat kami melakukan sidak, mereka bekerja di bidang pembangkitan listrik,"
ungkap Kepala Bidang Pengawasan Dinasker Mobduk Aceh.
Setelah mendeportasi semuanya dari Aceh, pihaknya akan duduk bersama dengan
sejumlah pihak untuk membahas sanksi terhadap perusahaan yang mempekerjakan
TKA tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perseroan Terbatas
Lafarge Cement Indonesia membenarkan adanya tenaga kerja asing asal Cina di
lingkungan perusahaan tersebut.
"Mereka adalah karyawan PT Shandong Licun Power Plant Teechnology sebagai
pihak ketiga yang ditunjuk oleh perusahaan untuk mengoperasikan pembangkit
listrik," kata Communications & Event Specialist PT Lafarge Cement Indonesia
Faraby Azwani.
"Hal itu secepatnya akan dilakukan oleh PT Shandong Licun Power Plant. Pihak
ketiga ini akan berkoordinasi dengan Dinasker Mobduk Aceh dan pihak terkait
lainnya," Tambah Faraby.
Page 34 of 160.