Page 168 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 SEPTEMBER 2021
P. 168
8. Tidak sedang menerima bantuan lain dari pemerintah yakni bansos Kemensos (DTKS),
penerima BSU atau BPUM atau penerima Kartu Prakerja 2020.
Panduan Mengikuti Pelatihan Kartu Prakerja:
1. Cek dashboard akun Prakerja untuk memastikan dana pelatihan sudah tersedia.
2. Bandingkan pelatihan di Bukalapak, Mau Belajar Apa, Pintaria, Pijar Mahir, Sisnaker,
Sekolahmu, atau Tokopedia.
3. Tonton video tentang Kartu Prakerja yang ada di dashboard sebelum membeli pelatihan
pertama.
4. Pilih pelatihan sesuai kebutuhanmu.
5. Beli pelatihan dan bayar dengan Nomor Kartu Prakerja.
6. Batas waktu pembelian pelatihan adalah 30 hari sejak menerima SMS pengumuman.
Bila lewat dari waktu tersebut, maka kepesertaan akan dicabut Namun sebelumnya, Anda dapat
mengecek dashboard akun Prakerja di www.prakerja.go.id untuk memastikan dana pelatihan
sudah tersedia.
Nantinya, dana tersebut dapat digunakan untuk membeli pelatihan.
Besaran Insentif Kartu Prakerja Penerima akan mendapatkan insentif berupa: - Bantuan
pelatihan sebesar Rp 1.000.000.
- Dana insentif pasca-pelatihan sebesar Rp 2.400.000 yang akan diberikan sebesar Rp 600.000
selama 4 bulan.
- Dana insentif pengisian 3 survei evaluasi sebesar Rp 150.000 yang dibayarkan sebesar Rp
50.000 setiap survei.
Insentif akan didapatkan setelah peserta selesai melakukan pelatihan dan mengikuti survei.
Dengan demikian, peserta yang mengikuti Program Kartu Prakerja akan dapat bantuan total Rp
3.550.000 juta selama 4 bulan.
Apa itu Kartu Prakerja? Dikutip dari prakerja.go.id, program Kartu Prakerja adalah program
pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan.
Kartu Prakerja tidak hanya untuk mereka yang sedang mencari pekerjaan, tetapi juga untuk
pekerja/buruh yang terkena PHK dan pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan
kompetensi kerja, seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah,
termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Tujuan dari program Kartu Prakerja ini adalah untuk mengembangkan kompetensi angkatan
kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan
kewirausahaan.
(Tribunnews.com/Latifah).
167