Page 210 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 SEPTEMBER 2021
P. 210

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan laporan tersebut bisa dilakukan melalui situs
              website http://wajiblapor.kemnaker.go.id. Langkah tersebut dilakukan karena hingga saat ini,
              jumlah perusahaan yang menyampaikan WLKP online jumlahnya belum sesuai harapan.

              "Mengingat pentingnya data-data ketenagakerjaan tersebut, kami mendorong setiap perusahaan
              untuk  dapat  melaporkan  data-data  ketenagakerjaannya,"  kata  Ida  dalam  siaran  pers,  Sabtu
              (4/9/2021).

              Dia  menjelaskan  bagi  perusahaan  yang  telah  melaporkan  secara  manual,  maka  harus
              menyesuaikannya  secara  online.  Kemnaker  terus  melakukan  upaya  agar  seluruh  perusahaan
              menggunakan akses online untuk melaporkan sesuai dengan ketentuan.

              Ida menuturkan berdasarkan Data Sensus Ekonomi Nasional Tahun 2016 (BPS), tercatat jumlah
              perusahaan sebanyak 26 juta. Namun hingga sekarang yang tercatat dalam data Wajib Lapor
              Ketenagakerjaan (WLK) per 28 Agustus 2021 sebesar 359.872. Artinya jumlah perusahaan yang
              tercatat masih sangat sedikit.


              Menurutnya,  pendekatan  hukum  berupa  sanksi  pidana  terhadap  perusahaan  yang  tidak
              melaporkan  bukanlah  satu-satunya  cara  yang  harus  ditempuh.  Pemerintah  mengedepankan
              upaya preventif edukatif dan juga akan memberikan reward atau apresiasi kepada perusahaan
              yang sudah mematuhinya.


              Pendaftaran  perusahaan  melalui  WLKP  online,  lanjutnya,  selain  untuk  memperbaharui  data
              perusahaan pada database Kemnaker, sekaligus memberikan akses kepada perusahaan untuk
              dapat menggunakan layanan ketenagakerjaan lainnya yang terintegrasi dalam SISNAKER.


              "Di antaranya layanan pembinaan, layanan pasar kerja, layanan pelatihan kerja, dan layanan
              pembinaan  [Peraturan  Perusahaan/PKB,  pengupahan,  waktu  kerja/waktu  istirahat,  hubungan
              kerja, jaminan sosial, dll] untuk mewujudkan perlindungan ketenagakerjaan bagi pengusaha dan
              pekerja/buruh," katanya.

              Sementara Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang, mengatakan kegiatan sosialisasi ini
              bertujuan meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi bagi para pelaku usaha dalam
              melaksanakan kewajiban yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan khususnya kewajiban mengisi
              Wajib WLK sebagaimana diatur dalam UU No. 7/1981.

              Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia.





















                                                           209
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215