Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 SEPTEMBER 2019
P. 21
Title MEMBEDAH DAMPAK KEPUTUSAN BUKALAPAK LAKUKAN PHK
Media Name jpnn.com
Pub. Date 15 September 2019
Page/URL https://www.jpnn.com/news/membedah-dampak-keputusan-bukalapak-lakukan- phk
Media Type Pers Online
Sentiment Negative
Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara mengomentari keputusan BukaLapak
yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Idealnya, semakin penjualan naik, CS-nya ditambah, bukan malah di-PHK," kata
Bhima, Jumat (13/9).
Bhima menambahkan, modal ventura atau investor yang menyuntik dana ke e-
commerce memiliki keterbatasan.
Apalagi, sejumlah negara asal investasi dari AS, negara-negara Eropa, Jepang, dan
Tiongkok sekarang ini sedang mewaspadai resesi ekonomi global.
"Pastinya akan berpengaruh pada suntikan modal yang disalurkan ke Indonesia.
Entah secara langsung ke Bulalapak atau lewat PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
(EMTK)," tuturnya.
Dia khawatir BukaLapak tutup jika investor tidak kuat lagi menghadapi persaingan
promo besar-besaran.
"Ada kekhawatiran, pada ujungnya kalau investornya sudah tidak kuat menyuntik
modal, dia akan merger atau akan dijual ke perusahaan e-commerce yang lebih
besar," ungkap Bhima.
Hal tersebut pernah terjadi di bidang transportasi online. Dari yang tadinya ada
sepuluh perusahaan kini tersisa dua.
"Jangan sampai nanti kasusnya seperti Uber di Indonesia yang akhirnya harus
merger dengan perusahaan online lain yang lebih besar," katanya.
Menurut Bhima, nantinya yang bisa bertahan ialah pihak yang memiliki modal
terbesar. Jumlahnya bisa 1-2.
"Yang lain akan diakusisi atau merger alias tutup," tuturnya.
Secara makro, Bhima melihat seluruh pemain ritel, baik online maupun konvensional
terkena dampak dari pelemahan konsumsi akibat penurunan daya beli, khususnya di
kelas menengah.
Page 20 of 171.