Page 25 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2021
P. 25
bengkel," imbuhnya. Selain berstatus santri, Yusuf juga berstatus siswa kelas 2 SM A Laroyba
Islamic Sehool yang dikelola oleh Pesantren Majelis Ilmu 'Rahmatan Lil Alamin.
Menurut Yusuf, dia bersama teman-temannya mendapatkan pelatihan berkala dari PT Pertamina
Lubricantsyang mendatangkan instruktur. Pelatihan tak hanya soal teknis perbengkelan saja,
tetapi juga terkait dengan manajemen dan penguasaan teknologi informasi.
Bagi Yusuf, program Enduro Student Program (ESP) yang kemudian diperluas lagi oleh PT
Pertamina Lubricants dengan program Enduro Sahabat Santri (ESS) agar lebih menjangkau anak-
anak muda itu, dinilainya penting. Hal ini lantaran, saat ini, dunia pendidikan kurang memberikan
skill yang bisa diaplikasikan secara langsung saat lulussekolah. "Program seperti ini penting
karena untuk mendapatkan pekerjaan bermodal ijazah, kompetisinya sudah ketat dan lapangan
kerja terbatas. Untukmenjadi wirausaha, kesempatannya masih sangat luas," paparnya.
Senada dengan Yusuf, santri Pesantren Majelis Ilmu Rahmatan Lil Alamin lainnya, Muhammad
Sofyan, juga menilai pendidikan kewirausahaan menjadi penting saatini.
"Saya tinggal di desa, keinginan saya untuk membuka lapangan kerja dengan melibatkan
pemuda di desa saya," ujar remaja berusial5 tahUnitu. Sofyan yangberasal dari Kampung
CiruangtDesa Pejamben, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten itu juga mengikuti
program ESS. Siswa kelas 1SMA. Laroyba Islamic Sehool itu juga memiliki cita-cita yang sama
dengan kawannya, yakni membuka usaha bengkel seusai lulus sekolah keiak.
Pesantren Majelis Ilmu Rahmatan Lil Alamin merupakan pi/ot project program ESS yang digagas
PT Pertamina Lubricants: Menurut Pengasuh Pesantren Majelis Dmu Rahmatan Lil Alamin KH
Ridwan Muhammad Yusuf,ada 12 santri yang dilatih dalam program ESS. "Program ini sudah
berjalan tujuh bulan. Tentunya kami bersyukur ada program yang -bisa menumbuhkan semangat
para siswa dan santri untuk berwirausaha,"tegasnya.
Menurut KH Ridwan, saatini pesantren harus menghasilkan santri-santri yang bisa berkarya.
"Karenanyakami mengembangkan konsep sehool of entrepreneurship yang sekarang semakin
berkembang," cetusnya. Kewirausahaan menurutnya sangat penting untuk di tanafnkan sejak
dini karena masalah yang dihadapi bangsa ini adalah ekonomi.
"Sekolah tidak mampu memberikan jawaban atas keterpurukan masalah ekonomi sehingga
konsep kewirausahaan ini sangat sesuai dengan kondisi saat ini," tegasnya.
KH Ridwan mengungkapkan, wirausaha bengkelyangsaat ini dilakoni para santri berawal dari
kegemaran para santri untuk memperbaiki motor operasional pesantren yangberdiri di atas lfihan
seluas 5.000 meter persegi itu. Dari hobi itulah KH Ridwan menilai, anak asuhnya
memilikikeahlian khusus yang bisa dimaksimalkan. program dari PT Pertamina J memiliki
komitmen membantu masyarakat untuk mandiri dan memiliki karya sehingga konsep sehool
ofentrepreneurship menjadi relevan "katanya.
KH Ridwan menambahkan, pihaknya akan menyebarkan program ke desa-desa yang saatini
memiliki potensi yang sama. "Program ini tentu akan kami teruskan ke daerah-daerah dengan
melibatkan remaja-remaja di desa sehingga pemudayarig masih menganggur maupun
yangmasih sekolah bisa menjadi pemuda-pemuda yang mampu berkarya," paparnya.
Pembina bengkel santri Ustazah Alvi mengungkapkan, bengkel yangsebelumnya kurang
memadai dan minim fasilitas itu kini sudah lebih bagus dengan bantuan PT Pertamina Lubricants.
"Difasilitasi bantuan toolkits dan paket pelumas . Semoga para santri sukses menjadi
ehtrepreneur muda dalam bidangperbengkelan," imbuhnya.
24