Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JULI 2020
P. 140
SURABAYA: BPJAMSOSTEK menggelar webinar untuk menyampaikan perkembangan dan
edukasi Lapak Asik kepada masyarakat. Protokol Lapak Asik yang diinisiasi sejak pemberlakuan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah akibat pandemo Covid-19 ini,
merupakan salah satu inisiasi pembenahan pelayanan agar tetap bisa melayani peserta dengan
mematuhi aturan PSBB.
Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Agus Susanto selaku keynote speech menjelaskan tentang
pentingnya lembaga publik yang core valuenya adalah memberikan layanan kepada masyarakat,
untuk tetap melaksanakan tugasnya dengan baik dan dalam kondisi apapun. "Pandemi Covid-
19 ini memberikan tantangan tersendiri bagi institusi seperti kami, yang harus selalu siap
memberikan layanan terbaik kepada pekerja yang merupakan peserta kami," ujarnya, Kamis
(9/7/2020).
Webiner yang dibuka oleh Ketua Dewan Pengawas BPJAMSOSTEK, Guntur Witjaksono, juga
menghadirkan Direktur Pelayanan, Krishna Syarif, dan Direktur Perencanaan Strategis dan
Teknologi Informasi, Sumarjono sebagai narasumber. Turut hadir para pemangku kepentingan
diantaranya Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, Direktur Pembinaan
Hubungan Industrial dan Jamsostek Kementerian Ketenagakerjaan, Haiyani Rumondang,
Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Kementerian Keuangan, Made Arya
Wijaya.
Dalam agenda yang juga dihadiri Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank,
Moch Ihsanuddin, perwakilan dari DJSN, Paulus Agung Pambudi, dan perwakilan dari
Ombudsman, Laode Ida ini, Krishna Syarif menjelaskan protokol Lapak Asik yang diberlakukan
BPJAMSOSTEK sejak awal penerapan PSBB itu telah membuka wawasan baru. "Kita secara tidak
langsung diarahkan untuk mengubah mekanisme layanan ke online atau tanpa kontak fisik
dengan beragam kemudahan, tapi tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan data," ujarnya.
Menurutnya, protokol Lapak Asik terbukti mampu mendorong masyarakat pekerja untuk
beradaptasi dengan tatanan baru pelayanan BPJAMSOSTEK. "Untuk mengantisipasi
kemungkinan timbulnya ketidaknyamanan peserta, kami terus belajar dan mengembangkan
sistem ini agar tetap reliable," kata dia dalam webiner yang diikuti 5.044 orang melalui aplikasi
zoom dan disaksikan sebanyak 2135 viewers tersebut.
Sumarjono selaku Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi juga memastikan,
perkembangan dan penerapan teknologi di BPJAMSOSTEK sudah sangat baik. Mulai dari sistem
administrasi kepesertaan, pengajuan klaim hingga aplikasi mobile yang mendukung berbagai
fitur tambahan untuk memenuhi kebutuhan peserta. "Semua telah diterapkan di BPJAMSOSTEK
dan berjalan dengan baik, termasuk sistem yang digunakan protokol Lapak Asik. Semua
dikembangkan dan dikelola oleh internal BPJAMSOSTEK," ujarnya.
Diakui, kemudahan yang ditawarkan melalui Lapak Asik bukan tanpa kekurangan, tapi pihaknya
terus berkeinginan untuk selalu melampaui ekspektasi peserta dalam memberikan layanan. Jika
peserta menemui kendala dalam mengajukan aplikasi melalui Lapak Asik, layanan One to Many
sudah menjadi solusi untuk dapat mengakomodir kendala yang dialami peserta.
Sejak diberlakukannya protokol Lapak Asik dan layanan One to Many, BPJAMSOSTEK
mengkonfirmasi terjadinya peningkatan jumlah peserta yang mendapat pelayanan. Jika pada
masa-masa normal jumlah peserta yang dilayani sebanyak 8 ribu orang, di era new normal
pekerja yang dilayani rata-rata mencapai 15 ribu orang.
Hingga Juni 2020, pihaknya menyebut jumlah pengajuan klaim JHT (Jaminan Hari Tua)
mencapai 1,15 juta kasus atau meningkat 10% (yoy) dengan nominal mencapai Rp14,35 Triliun
atau meningkat 16% (yoy). Jika dilihat dari pengajuan klaim sepanjang bulan Juni 2020, terjadi
lonjakan sebesar 131% atau sebanyak 287,5 ribu dengan nominal Rp3,51 triliun, atau
139