Page 134 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Agustus 2019
P. 134

Title          RP 10 TRILIUN UNTUK KARTU PRA-KERJA
               Media Name     republika.co.id
               Pub. Date      16 Agustus 2019
               Page/URL       https://nasional.republika.co.id/berita/pwc03f458/rp-10-triliun-untuk- kartu-prakerja
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive







               Mulai tahun 2020, pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin disebut akan
               menunaikan janji-janji politiknya, termasuk program Kartu Pra-Kerja. Janji tersebut
               bakal ditunaikan melalui penyediaan alokasi anggaran sebesar Rp 10 triliun.

               Hal itu termuat dalam dalam nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
               Belanja (RAPBN) 2020. Program Kartu Pra-Kerja diimplementasikan melalui
               pelatihan keterampilan bagi mereka yang belum bekerja atau yang akan berganti
               pekerjaan. Di antara sasarannya ialah mereka yang menjadi korban pemutusan
               hubungan kerja (PHK) dari perusahaan semula.

               "Tujuan dasarnya untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja di tengah
               lingkungan kerja yang makin fleksibel," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)
               Hanif Dhakiri dalam jumpa pers RAPBN 2020 di Jakarta, Jumat (16/8).

               Ia menegaskan, program perlindungan kerja ini tak berarti memberikan gaji kepada
               mereka yang belum bekerja.

               Pemerintah hanya sebatas menyediakan pelatihan-pelatihan dalam rangka
               memperbaiki kecakapan kerja--upskilling, reskilling, maupun skilling--bagi mereka
               yang baru lulus dari sekolah atau perguruan tinggi.

               "Jangan keliru. Ini adalah insentif untuk pelatihan dalam waktu terbatas. Bukan
               seperti memberikan gaji. Sama sekali bukan itu," ujar Menaker.

               Dua Juta Penerima

               Dia mengatakan, Kartu Pra-Kerja pada tahun depan akan diberikan kepada
               sebanyak dua juta orang. Sebanyak 1,5 juta di antaranya ditargetkan mendapatkan
               pelatihan dengan metode e-learning ataupun tatap muka. Peserta dapat memilih
               jenis pelatihan yang tersedia lewat platform digital yang ditunjuk pemerintah.

               Sementara itu, 500 ribu orang sisanya akan mendapatkan pelatihan sekaligus
               sertifikasi langsung di lembaga pelatihan kerja (LPK) milik pemerintah ataupun
               swasta. Pelatihan dan sertifikasi demikian dilakukan secara tatap muka.

               Bagaimanapun, Hanif mengakui program tersebut hingga saat ini masih dalam
               tahap pematangan. Kemnaker akan membahas lebih detail mengenai Kartu Pra-
               Kerja dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait. Ini supaya hasil yang




                                                      Page 133 of 171.
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139