Page 252 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 NOVEMBER 2021
P. 252

Ringkasan

              Pemerintah menyosialisasikan tiga manfaat jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) sebagai bagian
              dari perlindungan jaminan sosial sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun
              2004.



              PEMERINTAH SOSIALISASIKAN TIGA MANFAATKAN JKP

              Solo - Pemerintah menyosialisasikan tiga manfaat jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) sebagai
              bagian dari perlindungan jaminan sosial sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 40
              Tahun 2004.

              "Membicarakan  mengenai  jaminan  kehilangan  pekerjaan  adalah  isu  menarik  yang  bisa
              dieksplorasi  bersama-sama,"  kata  Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan
              Jaminan  Sosial  Kementerian  Ketenagakerjaan  Indah  Anggoro  Putri  dalam  dialog  publik  yang
              digelar oleh GATRA Media Group melalui daring diikuti di Solo, Kamis.

              Ia  mengatakan  tiga  manfaat  JKP  tersebut,  menyediakan  uang tunai  bagi  korban  pemutusan
              hubungan kerja (PHK), akses informasi pasar kerja, dan pelatihan vokasi.

              "Jadi kalau ada PHK maka pemerintah sudah harus mempertimbangkan JKP ini. JKP sendiri akan
              mulai berjalan pada Februari 2022," katanya. Ia mengatakan JKP salah satu dampak positif dari
              Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

              "Dalam UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 mengatur esensi menciptakan lapangan kerja yang
              berkualitas untuk buruh yang berkelanjutan. Selain itu juga perlindungan berbasis jaminan sosial
              atau JKP," katanya.

              Ia  mengatakan  JKP  diamanatkan  untuk  diselenggarakan  secara  nasional  atau  berdasarkan
              prinsip sosial. "Yakni mempertahankan derajat kehidupan yang layak saat kehilangan pekerjaan
              atau ter-PHK. Jangan sampai (korban PHK, red.) derajatnya menurun, pastikan buruh bisa tetap
              melanjutkan pekerjaannya," katanya.

              Menurut dia, perlindungan untuk pekerja yang kehilangan pekerjaan atau korban PHK adalah
              sesuatu hal yang menarik.
              "Dan perlu diketahui bahwa pemerintah berupaya hadir dan memberikan hak-hak ter-PHK. Ini
              makna dasar dirumuskannya JKP," katanya.

              Pada kesempatan yang sama, Direktur Pelayanan BPJAMSOTEK Roswita Nilakurnia mengatakan
              program JKP tertuang dalam PP Nomor 37 Tahun 2021. Peraturan tersebut merupakan turunan
              dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              "Pemerintah memberikan jaminan sosial kepada seluruh pekerja yang mengalami PHK dalam
              bentuk uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja melalui program JKP yang
              diselenggarakan BPJAMSOSTEK," katanya.


              Ia mengatakan untuk uang tunai yang diberikan paling lama enam bulan dan diberikan setiap
              bulan sebesar 45 persen dari upah untuk tiga bulan pertama dan 25 persen untuk tiga bulan
              berikutnya.

              "Jika  upah  yang  diterima  tidak  sesuai  dengan  yang  sebenarnya,  pekerja  akan  menerima
              santunan JKP sesuai besaran upah yang dilaporkan, dan pengusaha wajib membayar kekurangan
              manfaat uang tunai tersebut," katanya.

                                                           251
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257