Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2021
P. 120

CARA MENGHITUNG BESARAN THR 2021 SESUAI KETENTUAN KEMNAKER, DIATUR
              BERDASAR MASA KERJA
              TRIBUNBATAM.id  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  telah  mengatur  besaran  THR
              2021.

              Guna memastikan besaran THR 2021 sesuai aturan, Kemnaker akan membuat Satuan Tugas
              (Satgas) Pemberian THR 2021.

              Melalui  Satgas  yang  akan  dibuat,  Kemnaker  akan  memastikan  besaran  THR  tahun  2021
              dibayarkan  sesuai  dengan  Undang-Undang  dan  hasil  kesepakatan  yang  dilaporkan  ke  dinas
              ketenagakerjaan setempat.

              Berdasar  pada  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  Republik  Indonesia  Nomor  6  tahun  2016
              tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
              Berikut ini besaran THR 2021 yang diatur oleh Kemenaker: Pekerja upah bulanan masa kerja x
              1 bulan upah 12 Bagi Pekerja/Buruh berdasar Perjanjian Kerja Harian Lepas Menurut Menteri
              Ketenagakerjaan  Ida  fauziyah,  dalam  proses  pemantauan  pemberian  THR  oleh  perusahaan
              kepada para pekerjanya, dirinya meminta bantuan kepada para kepala daerah.

              "Kami mohon kerja sama kepada para kepala daerah, untuk memastikan perusahaan membayar
              THR keagamaan kepada pekerja atau buruh," ucap Ida.

              Reaksi Pengusaha Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menanggapi keputusan pemerintah
              yang mewajibkan pembayaran tunjangan hari raya (THR) secara penuh pada tahun ini, atau tak
              lagi di cicil seperti 2020.

              Hal  itu  menyusul  terbitnya  Surat  Edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
              2021 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Ketua  Advokasi  Apindo  Darwoto  mengatakan,  seiring  dengan  pemulihan  ekonomi  memang
              semakin banyak perusahaan yang mampu membayar THR dibandingkan tahun lalu.

              Meski demikian, tentu tetap masih ada perusahaan yang belum mampu membayar THR sesuai
              ketentuan akibat pandemi Covid-19.
              "SE ini kan secara nasional, tentu banyak yang mampu (bayar THR secara penuh) tapi ada juga
              yang enggak mampu. Nah yang enggak mampu ini kan harus di kasih ruang buat mereka,"
              ujarnya kepada Kompas.com, Senin (12/4/2021).

              Ia  mencontohkan,  seperti  sektor  pariwisata  dan  transportasi  yang  sangat  terimbas  pandemi
              hingga saat ini. Terlebih ada larangan mudik yang diberlakukan pemerintah pada Lebaran tahun
              ini.

              "Yang tadinya diharapkan angkutan mudik ataupun pariwisata bisa tumbuh, ternyata enggak,"
              imbuh dia.


              Darwoto yang juga menjadi bagian dalam Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional (Tripnas)
              dalam membahas THR dengan serikat pekerja dan pemerintah, menilai SE yang diterbitkan tak
              mengakomodir perusahaan yang belum pulih.

              Sebab  dalam  aturan  itu  disebutkan,  perusahaan  yang  masih  terdampak  pandemi  dan  tidak
              mampu  memberikan  THR  sesuai  waktu  yang  ditentukan  dalam  peraturan  peundangan-
              undangan, yakni H-7 sebelum Lebaran, maka bisa dilakukan perundingan bipartit antara pekerja
              dan pengusaha untuk mencapai kesepakatan.
                                                           119
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125