Page 96 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 SEPTEMBER 2021
P. 96
Kinerja Semester I
Sebelumnya, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencetak kinerja positif selama
semester I 2021. Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba bersih
selama enam bulan pertama 2021.
PT Matahari Department Store Tbk meraup penjualan kotor Rp 6,6 triliun pada semester I 2021.
Realisasi itu 67 persen di atas 2020 pada periode yang sama. Sementara itu, pendapatan bersih
perseroan Rp 3,56 triliun. Realisasi pendapatan itu tumbuh 58,43 persen dari periode sama tahun
sebelumnya Rp 2,25 triliun.
Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,29 triliun pada semester I 2021 dari periode sama
tahun sebelumnya Rp 902,96 miliar.
Dengan demikian, laba kotor tumbuh 68,39 persen menjadi Rp 2,27 triliun pada semester I 2021
dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,35 triliun. Demikian mengutip dari laporan keuangan
yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 26 Agustus 2021.
Perseroan menekan beban usaha dari Rp 1,64 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 1,55
triliun pada semester I 2021. Melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 532,48 miliar pada semester I 2021. Dari periode sama
tahun sebelumnya rugi Rp 357,86 miliar.
Laba bersih per saham dasar dan dilusi mencapai Rp 202 per saham pada semester I 2021 dari
periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 136.
Penjelasan Perseroan
Perseroan menyampaikan, hasil yang dicapai meski terdapat pembatasan mudik yang
mempengaruhi penjualan Lebaran, daya beli yang menurun, pembatalan cuti bersama dan
beberapa langkah yang diambil demi melindungi kesehatan masyarakat seperti pengurangan
jam operasional.
PT Matahari Department Store Tbk telah melihat kemajuan yang menjanjikan antara lain:
• marjin yang lebih dapat diprediksi dengan penghentian penjualan merek dan mode yang
berkinerja buruk
• modernisasi yang sedang berlangsung atas barang dagangan, dengan serangkaian
inisiatif baru yang telah membuahkan hasil
• wilayah operasi yang ditata ulang demi produktivitas yang lebih tinggi
• pekerjaan peningkatan gerai untuk pengalaman berbelanja yang lebih lancar -
penggunaan pengeluaran modal yang lebih selektif untuk peningkatan pelayanan
pelanggan yang utama
• peralihan ke model beraset ringan dengan berkurangnya gudang, aset dan aset
berkinerja rendah berjalan dengan baik
“Kami senang sekali dapat kembali meraih profitabilitas dan ini merupakan bukti kerja keras dan
ketekunan karyawan kami,” ujar Terry.
Ia menambahkan, pihaknya telah melunasi utang dan memiliki saldo kas yang sangat sehat pada
akhir periode. Oleh karena itu, perseroan dapat tampil jauh lebih baik setelah PPKM seiring
95