Page 136 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2020
P. 136

TESTIMONI PESERTA KARTU PRAKERJA: SKILL MENINGKAT, EKONOMI
              TERANGKAT
              Program Kartu Prakerja yang telah berjalan selama sembilan bulan mulai membuahkan hasil.
              Dari  sekitar  5,6  juta  penerima  Kartu  Prakerja,  beberapa  di  antaranya  sudah  mendapatkan
              pekerjaan, dan yang lainnya berhasil menjalankan bisnis secara mandiri. Hal itu terungkap saat
              sebelas penerima Kartu Prakerja bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko di
              Gedung Bina Graha, Jakarta, pekan lalu.

              Seperti  penuturan  I  Putu  Agus  Sanjaya  Diputra.  Pria  31  tahun  asal  Bali  ini  mengisahkan
              kebangkitan kehidupan ekonomi keluarganya setelah sempat terpukul akibat pandemi. Awalnya,
              Putu Agus yang bekerja sebagai pegawai di sebuah kantor agen pariwisata, harus dirumahkan
              sejak Maret dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Juli 2020."Menjadi penerima
              Program Kartu Prakerja Gelombang II, saya mendapat banyak manfaat dan ilmu, seperti untung
              rugi membangun bisnis, dasar-dasar berbisnis, dan masih banyak lagi," kata Bli Agus, sapaan
              akrab ayah satu anak ini.

              Begitu juga Putri Dewi yang sehari-harinya bekerja sebagai petugas Master Control Room (MRC)
              di suatu stasiun televisi di Ternate. Ia menjadi penerima Kartu Prakerja di gelombang III dan
              mengambil kelas 'Menjadi jurnalis professional' serta 'Mahir editing video'. "Pelatihan-pelatihan
              yang saya ambil sangat membantu saya meningkatkan keterampilan karena saya seringkali juga
              diminta menjadi cameraperson atau program director dalam liputan di lapangan," papar Putri.
              Lain lagi dengan Feisal Pratama Mandala. Pria asal Bandung yang merupakan sarjana psikologi
              dan bekerja sebagai tenaga penguji pada sebuah biro konsultasi harus terhenti karena pandemi.
              Faisal pun mendaftar pada program Kartu Prakerja dan diterima di gelombang I. Ia mengambil
              pelatihan 'Keterampilan coaching' yang sesuai dengan bidang pekerjaannya serta 'Panduan pola
              hidup  sehat  untuk  praktisi  kebugaran'  yang  menurutnya  sangat  dibutuhkan  orang  dalam
              meningkatkan daya tahan tubuh maupun kesehatan jiwa.

              Mendengar cerita sukses para penerima Kartu Prakerja tersebut, Moeldoko pun mengapresiasi
              tingkat  keberhasilan  program  yang  baru  berjalan  sembian  bulan  ini.  Terlebih,  Moeldoko
              menyadari, program Kartu Prakerja bukan hal yang mudah dilaksanakan, terutama dalam waktu
              yang singkat dan di tengah pandemi Covid-19. "Namun karena hasilnya membanggakan, saya
              harap program ini bisa berlanjut dan terus menghasilkan tingkat kepuasan yang lebih dari para
              penerimanya," ungkap Moeldoko.

              Moeldoko juga berharap, cerita dari para alumni program Kartu Prakerja dapat menginspirasi
              anak-anak  muda  lain  untuk  tetap  semangat  berkarya  di  tengah pandemi  Covid-19.  Dia  juga
              bilang, program Kartu Prakerja adalah peluang yang diberikan Pemerintah yang bisa mengubah
              kehidupan  masyarakat  untuk  keluar  dari  jurang  kemiskinan.  "Jadi,  manfaatkan  peluang  ini.
              Jangan  hanya  mengeluh,  sepanjang  punya  semangat,  maka  semangat  itu  bagian  dari
              perjuangan," terang Moeldoko.

              Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni
              Puspa Purbasari memaparkan, Kartu Prakerja menjadi program yang inklusif karena berhasil
              merangkul berbagai kalangan. Denni merinci, penerima Kartu Prakerja terdiri dari perempuan
              (44%), berusia di atas 55 tahun (4%), berpendidikan SD-SMP (19%), pengangguran (89%),
              pekerja informal (79% dari yang bekerja), belum pernah mengambil pelatihan/kursus (84%),
              daerah  terdepan-terluar-tertinggal  (Nias,  Mentawai,  Sabu  Rijua,  Aru,  Tojo  Una-una,  Taliabu,
              Tambrau, Lanny Jaya dll), mantan Pekerja Migran Indonesia (1,8%), belum terlayani oleh jasa
              keuangan  formal  (17%),  serta  penyandang  disabilitas  (5,1%).  Sepanjang  periode  April  -
              November 2020, tercatat lebih dari 43 juta orang pendaftar Kartu Prakerja yang berasal dari 514
              Kabupaten/Kota dari 34 provinsi.


                                                           135
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141