Page 108 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 MARET 2020
P. 108
BKK juga kata Aris Wahyudi, merupakan ujung tombak keberhasilan sekolah dalam
menyalurkan siswa ke dunia kerja.
"Jika BKK mampu menjalankan fungsi-fungsi BKK dengan baik, maka persepsi
masyarakat terhadap sekolah tersebut secara tidak langsung akan baik pula, " ujar
Aris.
Berdasarkan informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan per Februari 2020,
terdata jumlah BKK adalah 1.372 BKK dari 14.327 SMK. Sedangkan data BKK pada
pendidikan tinggi dan pelatihan kerja belum terdata dengan baik.
Aris menyatakan BKK harus mematuhi Permenaker Nomor 39 Tahun 2016, untuk
menyusun laporan kegiatan penempatan tenaga kerja setiap bulan, triwulan, dan
tahunan. Termasuk data alumni yang ditempatkan by name by address serta
laporan disampaikan kepada Dinas Tenaga Kerja Kab/Kota setempat dan seterusnya
sampai ke Pusat.
"Faktanya, sebagian besar BKK belum melaporkan data penempatannya. Padahal
Database BKK akan mempermudah Pemerintah (Kemnaker; Kemdikbud dan Dinas)
melakukan pembinaan, pengawasan dan peningkatan kapasitas pengelola BKK, "
ujar Aris.
Kendala ini harus dicari solusi bersama, agar BKK dapat melaporkan datanya dengan
mudah, tepat dan akurat. Aris berharap integrasi data antara Sistem informasi
ketenagakerjaan (sisnaker) dengan sistem informasi yang dimiliki Kemendikbud
yaitu psmk.kemendikbud.go.id/bkk dan sindikker.ristekdikti.go.id dapat segera
terlaksana untuk mendukung pelayanan penempatan oleh BKK dan memudahkan
BKK untuk melaporkan penempatan alumninya.
"Kerja sama BKK dengan Disnaker Provinsi/Kabupaten/Kota, khususnya dengan
Pengantar Kerja, diharapkan dapat memperoleh informasi pasar kerja yang lebih
benar dan terpercaya, " kata Aris.
Page 107 of 158.