Page 149 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2020
P. 149

Koordinator  Indonesia  Corruption  Watch  (ICW)    Adnan  Topan  Husodo    menilai  sebaiknya
              program Kartu Prakerja  tidak dilanjutkan.

              Menurut Adnan, sebaiknya program ini digantikan dengan pemberian bantuan langsung tunai
              (BLT) terhadap masyarakat yang terdampak pandemi  Covid-19  .

              "Program Kartu Prakerja sebagaimana rekomendasi KPK itu harus dibatalkan, diganti dengan
              skema BLT murni," tutur Adnan.

              Menurut Adnan, rekomendasi tersebut menggambarkan peran sentral  KPK  dalam mengawasi
              program pemerintah terkait penanganan pandemi  Covid-19  . Termasuk dalam konteks upaya
              penanganan dugaan masalah hukum terkait  program Kartu Prakerja  .

              Meski begitu, Adnan belum melihat langkah  KPK  dalam melakukan upaya hukum terhadap
              dugaan penyelewengan pada  program Kartu Prakerja  .

              "Itu dari fungsi pengawasan dalam konteks pencegahan. Kita belum melihat apakah  KPK  akan
              melakukan upaya-upaya hukum terhadap konteks," tutur Adnan.


              Sebelumnya,  KPK  melakukan kajian atas Program Kartu Prakerja dan menemukan sejumlah
              permasalahan pada empat aspek.

              Aspek  pertama  yang  mendapat  sorotan  yakni  proses  pendaftaran.  Ada  1,7  juta  pekerja
              terdampak (whitelist) sesuai data Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan.

              Namun, faktanya, hanya sebagian kecil dari whitelist tersebut yang mendaftar secara daring,
              yaitu 143.000 orang.

              "Sedangkan, sebagian besar peserta yang mendaftar untuk tiga gelombang yaitu sebesar 9,4
              juta pendaftar, bukanlah target yang disasar oleh program ini," kata Wakil Ketua  KPK  Alexander
              Marwata, Kamis (18/6/2020).

              Kedua,  KPK  menemukan kerja sama dengan delapan platform digital tidak melalui mekanisme
              pengadaan barang dan jasa pemerintah.

              Dalam  hal  ini,    KPK    mendorong  agar  pemerintah  meminta  legal  opinion  kepada  Kejaksaan
              Agung tentang kerja sama delapan platform digital dalam  program Kartu Prakerja  , termasuk
              penyediaan barang dan jasa pemerintah atau bukan.

              Ketiga,  KPK  juga menilai, kurasi materi pelatihan tidak dilakukan dengan kompetensi yang
              memadai. Alex menyebut hanya 13 persen dari 1.895 pelatihan yang memenuhi syarat, baik
              materi maupun penyampaian secara daring.
              Keempat,  KPK  menilai metode pelaksanaan program pelatihan secara daring rawan jadi fiktif,
              tidak efektif, dan dapat merugikan keuangan negara.

              "Karena metode pelatihannya hanya satu arah dan tidak memiliki mekanisme pengendalian atas
              penyelesaian pelatihan yang sesungguhnya oleh peserta," ujar Alex..












                                                           148
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154