Page 246 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 SEPTEMBER 2021
P. 246

“Saya  mengajak  kepada  pemerintah  daerah  untuk  terus  perluas  kepersertaan  BPJS
              Ketenagakerjaan  pada  sektor  informal  agar  dapat  jaminan  perlndungan  sosial,”  keterangan
              Menaker.

              Menurut  Ida,  hal  tersebut  perlu  dilakukan  karna  hingga  saat  ini  kepesertaan  BPJS
              Ketenagakerjaan masih didominasi oleh pekerja formal (pekerja penerima upah) dibandingkan
              pekerja informal

              (pekerja  bukan  penerima  upah).  Sedangkan,  jumlah  pekerja  informal  jauh  lebih  banyak
              dibandingkan pekerja formal.

              Di masa pandemi Covid-19, baik pekerja formal dan informal memiliki risiko kerja yang sama.
              Untuk itu, Ida berharap pemda dapat memberikan jaminan sosial pada para pekerja.

              “Para pekerja seperti guru honorer, guru ngaji, marbot masjid, pengemudi ojek online, nelayan,
              petani, mereka semua sangat rentan dalam melakukan pekerjaan. Jadi ini penting untuk pemda
              memberikan perlindungan sosial baik kedepannya,” ucapnya.

              Dengan  membayar  iuran  program  mulai  Rp  16.800  per  bulan,  para  pekerja  akan  mendapat
              perlindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang bermanfaat untuk memberikan pengobatan
              tanpa batas biaya.

              Selain itu, pekerja juga mendapat Jaminan Kematian (JKM) yang akan diterima ahli wais jika
              peserta meninggal dunia berupa santunan uang tunai.
              Untuk itu, apabila pekerja meninggal, pendidikan anak akan ditanggung hingga perguruan tinggi.
              Tanggungan tersebut disediakan untuk dua anak.










































                                                           245
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251