Page 11 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 11

GANDENG KPK, MENAKER JAMIN UANG BANTUAN TRANSPARAN DAN AKUNTABEL

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  memastikan  pelaksanaan  program  Bantuan  Subsidi
              Upah (BSU) dilakukan secara transparan dan akuntabel.

              Bahkan Kemenaker sengaja menggandeng instansi eksternal seperti Komisi Pemberantasan
              Korupsi (KPK) untuk melakukan pengawasan bersama.

              Berdasarkan  data  Kemenaker  per  14  Desember  2020,  realisasi  penyaluran  BSU  telah
              menyentuh Rp 27,96 triliun atau 93,94 persen dari pagu sebesar Rp 29,85 triliun.

              Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),
              hingga Ditjen Pajak Kementerian Keuangan juga turun untuk melakukan pengawasan bersama-
              sama dan memastikan bantuan tepat sasaran.

              Ida juga meyakinkan bahwa tidak ada dana bantuan yang mengendap di kementeriannya, atau
              berbelok ke pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
              Pernyataan Ida ini merespons kekhawatiran masyarakat terkait akuntabilitas penyaluran BSU
              yang melibatkan dana dalam jumlah besar.

              "Berdasarkan Permenaker 14 tahun 2020, mekanisme penyaluran BSU ini langsung ditransfer
              ke rekening masing-masing penerima yang sebelumnya sudah diverifikasi dan divalidasi oleh
              BPJS  Ketenagakerjaan.  Jadi tidak  pernah  uang itu mampir  ke  mana-mana  karena  langsung
              ditransfer  ke  rekening  penerima  bantuan,"  ujar  Ida  dalam  Konferensi  Pers  'Kupas  Tuntas
              Program Bantuan Subsidi Upah' yang digelar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan
              Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, Rabu (16/12/2020).

              Ida  juga  menjawab  pertanyaan  yang  muncul  di  tengah  masyarakat  mengenai  sumber
              pembiayaan BSU. Ia menegaskan bahwa BSU menggunakan anggaran pendapatan dan belanja
              negara (APBN) tahun 2020 dengan landasan hukum yang kuat. Ida juga menampik anggapan
              bahwa BSU menggunakan uang operasional BPJS TK atau uang pekerja yang dikembalikan.

              "Masih saja yang bertanya ini uangnya siapa, ini uang bersumber dari APBN, bukan uang yang
              diambil dari operasional BPJS TK atau uang pekerja," tegas Ida.

              Ida menambahkan, pihaknya mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran BSU.
              Pada  pertengahan  penyaluran  BSU  termin  pertama,  Kemenaker  bersama  dengan  BPJS  TK
              menggandeng  Ditjen  Pajak  Kementerian  Keuangan  untuk  melakukan  pemadanan  data
              penerima.
              "Ini prinsip kehati-hatian yang kami lakukan mengikuti rekomendasi KPK. Upaya ini dilakukan
              semata-mata untuk memberikan keyakinan kepada kita semua bahwa BSU ini tepat sasaran,"
              kata Ida.
              Ditegaskannya  lagi  bahwa  seluruh  proses  pencairan  BSU  dilakukan  secara  transparan  dan
              akuntabel.

              Apabila  ada  dana  retur  atau  kembali  maka  otomatis  akan  dikembalikan  ke  kas  negara.  Ia
              memastikan tidak ada penyelewengan dana bantuan kepada masyarakat.

              "Kami  juga  terus  dimonitor  oleh  KPK.  Kami  pastikan  tidak  ada  dana  yang  mengendap  di
              Kemenaker," katanya.

              Realisasi  anggaran  termin  pertama  mencapai  Rp  14,71  triliun  dan  menjangkau  12,26  juta
              pekerja atau 98,86 persen dari target pemerintah yakni 12,4 juta pekerja.




                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16