Page 75 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2021
P. 75
KEMNAKER GAGALKAN PENGIRIMAN 45 CALON PMI NONPROSEDURAL YANG
SINGGAH DI BATAM
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berhasil menggagalkan pengiriman 45 calon pekerja
migran Indonesia (CPMI) nonprosedural, yang direkrut dan akan diberangkatkan oleh beberapa
perusahan ke Singapura.
Mereka diamankan saat tim Pengawas dari Ketenagakerjaan, Ditjen Binwasnaker, dan K3
bersama Tim Satgas Pelindungan PMI, Ditjen Binapenta dan PKK Kemnaker melakukan inspeksi
mendadak (sidak) ke beberapa hotel yang menjadi tempat isolasi Calon Pekerja Migran Indonesia
(CPMI), di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (16/8) lalu.
Dalam sidak, tim gabungan yang dipimpin oleh Koordinator Norma Pelatihan, Penempatan
Tenaga Kerja, Hubungan Kerja, dan Kebebasan Berserikat, FX Watratan, menemukan total ada
46 calon Pekerja Migran Infonesia yang ditampung di Hotel Penuin Batam, Hotel Redlink, dan
De Merlion Hotel.
Di Hotel Penuin, ditemukan 45 CPMI memiliki dokumen dan 1 CPMI tidak memiliki dokumen
lengkap. Ke-46 CPMI tersebut seluruhnya berjenis kelamin perempuan.
"Saat ini tim masih mendalami dokumen yang dimiliki 45 CPMI tersebut," kata Direktur Binariksa
Kemnaker, Yuli Adiratna melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker di Jakarta yang dikutip
kepripedia, Rabu (18/8).
Yuli Adiratna menjelaskan ke-45 CPMI nonprosedural tersebut diduga diberangkatkan oleh
beberapa Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI). Salah satunya, diduga
dilakukan oleh PT CKS yang berlokasi di Malang, yang akan memberangkatkan 13 CPMI ke
Singapura.
"Menurut informasi, dokumennya ada, tapi kita akan dalami apakah sesuai regulasi atau tidak,"
lanjut Yuli Adiratna.
Dari hasil pengembangan sidak di Hotel Penuin, Batam, Kemnaker menduga modus operandi
yang dilakukan yakni dengan cara mengoplos (mencampur) CPMI prosedural (memiliki
dokumen) dengan nonprosedural (tak berdokumen).
Menyikapi itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Sakyakirti, menyebutkan bahwa
para CPMI tersebut tengah menjalani karantina di beberapa hotel untuk menuju Singapura.
"Kita tidak tahu mereka isoman di mana, dan datang kapan. Kita baru tahu waktu sidak itu saja
karena mereka inikan transit ke luar," kata Rudi.
Sementara seorang CPMI asal Banyumas bernama Ruwanti (41) diamankan petugas dikarenakan
ketidaklengkapan dokumen perjalanan, telah dibawa kembali ke Jakarta.
"Yang satu itu aja yang dibawa ke Jakarta dan dipulangkan yang lain sudah diberangkatkan
menuju Singapura. Sehingga tak ada lagi di Kota Batam," pungkasnya.
74