Page 269 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 269
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol. Ahmad
Ramadha di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pihaknya segera melakukan penyelidikan setelah
operasi kemanusian mengevakuasi dan mengidentifikasi para korban selesai.
"Nanti kami arahnya ke sana (penyelidikan), kita lihat proses mereka atau pengirimannya, siapa
yang mengirim mereka ke sana, nanti diselidiki," kata Ramadhan.
Ramadhan menjelaskan bahwa saat ini Tim SAR dan Staf Teknis Polri yang ada di Konsulat
Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Baru fokus pada upaya pencarian, evakuasi, dan
identifikasi para korban.
Berdasarkan data dari Tim SAR gabungan, hingga Minggu (19/12), jumlah korban meninggal
dunia sebanyak 21 orang terdiri atas 15 laki-laki dan enam perempuan.
Tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian meliputi kawasan Tanjung Balau hingga
kawasan Tanjung Punggai, Pantai Batu Layar.
Hasil koordinasi dengan pihak Rumah Sakit Ismail Johor Bahru, sebanyak 11 jenazah sudah
diidentifikasi. Dari jumlah tersebut, enam jenazah sudah terkonfirmasi oleh keluarga atau ahli
waris di Indonesia maupun Malaysia.
"Prioritas utama kami adalah menyelamatkan korban-korban yang meninggal, kami lakukan
identifikasi, kemudian dikembalikan dan diserahkan kepada pihak keluarga," kata Ramadhan.
Menurut Ramadhan, terdapat 14 orang korban selamat, delapan orang ditangkap oleh otoritas
keamanan Malaysia, dengan istilah Pati, sebutan orang Malaysia, bagi warga negara asing yang
datang secara ilegal.
WNI yang selamat dan ditangkap, lanjut Ramadhan, saat ini masih menjalani tes COVID-19 di
Markas Tentara Tanjung Sepang, Kota Tinggi, kemudian diserahkan ke Imigrasi Malaysia.
Menurut Ramadhan, dari korban yang selamat nanti akan diperiksa oleh Polri untuk telusuri
dugaan tindak pidana penyeludupan orang.
"Yang selamat tentu kami akan mencari informasi bagaimana proses mereka berangkat sehingga
oleh pemerintah Malaysia dianggap sebagai ilegal. Kami akan menelusuri bagaimana mereka
berangkat ke luar negeri tersebut," ujar Ramadhan.
Kecelakaan di perairan mengangkut warga Indonesia, pekerja migran terjadi di perairan Tanjung
Balau, Kota Tinggi, Johor, Mayalsia, Rabu (15/12).
Kapal tersebut diduga membawa 50 warga negara Indonesia. Sebanyak 21 orang ditemukan
meninggal dunia, 14 orang selamat, sisanya masih dalam pencarian.
Kecelakaan di perairan ini bukan yang kali pertama, setidaknya pada bulan Juli 2018 peristiwa
kapal pembawa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) karam di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi,
Johor, Malaysia.
268

