Page 476 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 476

Ringkasan

              Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  merevisi  kenaikan  Upah  Minimum  Provinsi  (  UMP  )
              menjadi 5,1% atau Rp 225 ribu. Wakil Ketua DPRD DKI, Zita Anjani pun mendukung keputusan
              Anies  tersebut.  "Kalau  saya  sih  melihat  kalau  itu  untuk  kesejahteraan  sih  saya  sangat
              mendukung.  Jadi  selama  itu  kesejahteraan,  untuk  kasih  makan  orang,  untuk  gaji,  untuk
              menghidupi keluarga saya dukung," ujarnya di Gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat,
              Senin (20/12/2021).



              WAKIL KETUA DPRD DKI DUKUNG KEPUTUSAN ANIES NAIKKAN UMP 5,1%

              Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  merevisi  kenaikan  Upah  Minimum  Provinsi  (  UMP  )
              menjadi 5,1% atau Rp 225 ribu. Wakil Ketua DPRD DKI, Zita Anjani pun mendukung keputusan
              Anies tersebut.

              "Kalau saya sih melihat kalau itu untuk kesejahteraan sih saya sangat mendukung. Jadi selama
              itu  kesejahteraan,  untuk  kasih  makan  orang,  untuk  gaji,  untuk  menghidupi  keluarga  saya
              dukung," ujarnya di Gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (20/12/2021).

              Zita mendukung keputusan Anies lantaran demi kesejahteraan rakyat. Kenaikan UMP itu, kata
              dia, bukan untuk membangun gedung-gedung, melainkan untuk warga DKI Jakarta.

              "Dukung keputusan Pak Anies, karena untuk kesejahteraan. Kita bukan untuk bangun gedung,
              nggak. Kita untuk kasih makan orang kok," ujarnya.

              Politikus  PAN  itu  juga  turut  menanggapi  rencana  gugatan  oleh  para  pengusaha.  Zita
              mengatakan,  kemudahan  sudah  diberikan  kepada  para  pengusaha  melalui  UU  Cipta  Kerja.
              Karena itu, dia berharap semua pihak dapat bergotong royong atas revisi kenaikan UMP ini.

              "Sebenarnya juga sudah ada UU Cipta Kerja itu juga sebenarnya mempermudah pengusaha. Kita
              artinya saling gotong royong lah, yang punya uang memberikan gaji yang lebih layak untuk yang
              kerja,  apalagi  UU  Ciptaker  sangat  menguntungkan  perusahaan,  ya  nggak  apa-apa  ada  naik
              seperti ini. Toh kita bukannya buat apa-apa, buat kasih makan orang, buat membantu sesama
              warga negara," tutur Zita.

              Zita  tak  menampik  kenaikan  tersebut  memang  memiliki  dampak  kepada  pengusaha.  Namun
              menurutnya hal itu sebanding dengan rasa kemanusiaan.

              "Ya pasti ada dampaknya, namanya kita pengusaha harus keluarin uang lebih, tapi kalau saya
              memang secara kalkulasi bisnis ya pasti untungnya jadi lebih tipis, provitnya lebih tipis, tapi satu
              sisi untuk kemanusiaan," tuturnya.

              Diketahui, Anies merevisi kenaikan UMP dari 0,8% menjadi 5,1%. Anies beralasan, kenaikan itu
              didasari oleh rasa keadilan serta menyesuaikan dengan angka inflasi di DKI Jakarta.
              "Selama ini kenaikan UMP selalu lebih besar dari inflasi, inflasi itu kenaikan harga, UMP kenaikan
              upah, nah dari formula yang dibuat Kementerian Ketenagakerjaan, inflasi di Jakarta 1,1%, pakai
              formula  kementerian  UMP  naiknya  0,8%  itu  mengganggu  rasa  keadilan,  bagaimana  buruh
              naiknya upah hanya 0,8% padahal biaya hidupnya, inflasi naik 1,1%," ujarnya dalam acara Pop
              Art Jakarta, District 8 SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (19/12).

              Anies mengatakan, dengan kenaikan UMP menjadi 5,1 persen ini, diharapkan dapat memberikan
              rasa keadilan, baik bagi buruh maupun pengusaha. Selain itu, dia menilai, nominal kenaikan UMP
              ini masih terjangkau bagi kalangan pengusaha.

                                                           475
   471   472   473   474   475   476   477   478   479   480   481