Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 MARET 2019
P. 59

"Dalam perjanjian kerja sama tersebut, satu SMK dapat dibina oleh beberapa
               perusahaan sesuai kebutuhan dan kejuruan yang diinginkan. Setiap SMK rata-rata
               ada 200 siswa," imbuh dia.

               Program pendidikan vokasi ini telah menjangkau wilayah Jawa, Sumatera, hingga
               Sulawesi. Pada Maret 2019, pemerintah akan meluncurkan kembali program
               tersebut untuk wilayah Jawa Barat dengan target 2.685 SMK yang bisa menjalin
               kerja sama dengan industri.

               Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2018, tingkat
               pengangguran terbuka (TPT) dari lulusan SMK mengalami penurunan. Tahun 2017,
               TPT lulusan SMK sebesar 11,41 persen, berkurang menjadi 11,24 persen di 2018.

               Oleh karena itu lah, menurut dia, dibutuhkan kerja keras melalui kolaborasi dengan
               berbagai pihak terkait, seperti kementerian dan lembaga serta asosiasi industri.

               "Untuk hasil drastisnya, mungkin dapat dilihat dua atau tiga tahun ke depan," imbuh
               Mujiyono.

               Mujiyono mengemukakan, para lulusan siswa-siswi vokasi di seluruh unit pendidikan
               Kemenperin, hampir 90 persen terserap kerja di industri.

               Sisanya, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan berwirausaha.
               Saat ini, Kemenperin telah memiliki sembilan SMK, 10 Politeknik dan dua Akademi
               Komunitas. Setiap tahun menghasilkan lebih dari 5.000 lulusan.

               "Makanya, kami menjadi leading sector dalam kegiatan vokasi industri," ujar dia.

               Dalam program pendidikan vokasi berkonsep link and match antara industri dan
               SMK, Kemenperin telah menyelaraskan 34 kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan
               dunia kerja saat ini.

               Jumlah tenaga kerja sektor industri manufaktur di Indonesia terus meningkat dari
               tahun ke tahun. Pada 2018, sektor industri manufaktur menyerap tenaga kerja
               sebanyak 18,25 juta orang. Jumlah tersebut berkontribusi sebesar 14,72 persen
               terhadap total tenaga kerja nasional.

               Dari 2015 ke 2018, terjadi kenaikan 17,4 persen terhadap penyerapan tenaga kerja
               industri dan di 2019 diperkirakan semakin bertambah seiring dengan realisasi
               investasi dari sejumlah industri.

               "Berdasarkan perhitungan kami, dengan rata-rata pertumbuhan industri sebesar 5-6
               persen per tahun, dibutuhkan lebih dari 500-600 ribu tenaga kerja industri baru per
               tahun," kata dia.

               Kemenko PMK Minta Industri Bantu Pengembangan Pendidikan Vokasi (tirto.id -
               Pendidikan ) Reporter: Hendra Friana Penulis: Hendra Friana Editor: Zakki Amali.




                                                       Page 58 of 137.
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64