Page 228 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2021
P. 228
KAPAL PENGANGKUT 50 WNI KARAM DI JOHOR, 16 MENINGGAL
Musibah menerpa kapal yang mengangkut 50 warga negara Indonesia (WNI). Kapal ini
dilaporkan tenggelam di Tanjung Balau, Kota Tinggi Johor, pada Rabu (15/12).
Kapal tersebut ditemukan di pantai Tanjung Balau Kota Tinggi Johor pada Rabu (15/12) pukul
05.00 WS atau 0,3 NM sebelah tenggara Tenggara Tanjung Balau Kota Tinggi Johor dan
menewaskan 11 penumpangnya. Selain itu, ditemukan juga 14 korban selamat dan 20 lainnya
masih dalam pencarian hingga saat ini.
"KJRI Johor Bahru pada Rabu (15/12) sekitar pukul 09.00 telah menerima informasi dari Pusat
Kawalan Operasi Maritim (MRSC) Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) Negeri Johor
dan IPD (Polres) Kota Tinggi Johor mengenai ditemukannya kapal karam," tulis keterangan resmi
atas nama teknis imigrasi KJRI Johor, Kamis (16/12).
Berdasarkan keterangan resmi tersebut, Satgas KJRI Johor Bahru telah mendatangi lokasi
kejadian. Kemudian bertemu dengan Timbalan Pengarah Operasi APMM Negeri Johor, Tn Simon
dan Kapolres Kota Tinggi, Inspektur Zaireal untuk mendapatkan informasi dan koordinasi
penanganan lebih lanjut.
"Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kedua pejabat tersebut didapati informasi bahwa
kapal karam tersebut diduga membawa sejumlah 50 WNI," lanjutnya.
Dari 50 WNI tersebut, sebanyak 16 orang ditemukan meninggal dunia, 14 orang selamat yang
terdiri dari 12 orang laki-laki dan dua orang perempuan. Kemudian dari 2 orang perampuan yang
selamat, 1 orang telah dirawat di Hospital Kota Tinggi karena kondisi kritis (kekurangan
cairan/dehidrasi), dan 20 penumpang lainnya masih dicari.
"Dari 12 orang laki-laki yang selamat, pihak polisi menduga satu orang di antaranya sebagai
pelaku TPPO (tekong). Sebanyak 14 orang yang selamat telah diamankan oleh pihak Angkatan
Tentara Malaysia (ATM) di Tanjung Sepang Kota Tinggi untuk dilakukan penyidikan dan tes PCR,"
katanya.
Selanjutnya, pada Rabu (15/12) pukul 13.30 WS telah dibawa ke Hospital Sultan Ismail (HSI)
Johor untuk keperluan otopsi, tes PCR dan identifikasi (pengambilan sidik jari) oleh pihak forensik
HIS. Satgas KJRI Johor Bahru pada pukul 14.30 WS mendatangi tempat terjadinya kapal karam
untuk mencari dokumen/identitas penumpang kapal.
"Setalah diperolah hasil PCR negatif, Satgas KJRI esok pada Kamis (16/12) akan menemui Ketua
bagian Forensik HIS Dr. Zubair untuk keperluan pengambilan dokumentasi foto dan identifikasi
ciri-ciri jenazah," sambungnya.
Dia mengatakan, jika 14 orang diduga WNI selamat telah dinyatakan negatif Covid-19 dan telah
diserahkan dari Angkatan Tentara Malaysia kepada Jabatan Imigrasi Malaysia Negeri Johor.
Satgas KJRI Johor Bahru akan melakukan verifikasi dan pendataan serta pendalaman informasi
terkait kronolgis kejadian kecelakaan laut serta akan menghubungi pihak keluarga di Indonesia.
Berdasarkan informasi dari aparat terkait di tempat kejadian, diduga kapal karam tersebut saat
menurunkan penumpang di sekitar perairan Tanjung Balau lalu dihantam ombak besar akibat
cuaca buruk. Akibat dihantam ombak, kapal dalam posisi terbalik di tepi pantai dan ditemukan
satu orang jenazah terperangkap dalam kapal terbalik. Sebanyak 10 jenazah lainnya ditemukan
di daratan sekitar 30 meter dari tepi pantai.
227

