Page 66 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2021
P. 66
Ringkasan
Kapal yang membawa sekitar 50 Warga Negara Indonesia (WNI) tenggelam. Ada beberapa fakta
terkuak dalam kejadian tersebut. Dilansir kantor berita AFP, Kamis (16/12/2021), kapal itu
berusaha memasuki negara Malaysia secara ilegal. Kapal terbalik pada Rabu (15/12) di tengah
cuaca badai di negara bagian Johor.
4 FAKTA KAPAL MIGRAN WNI KARAM DI PERAIRAN MALAYSIA
Kapal yang membawa sekitar 50 Warga Negara Indonesia (WNI) tenggelam. Ada beberapa fakta
terkuak dalam kejadian tersebut. Dilansir kantor berita AFP, Kamis (16/12/2021), kapal itu
berusaha memasuki negara Malaysia secara ilegal. Kapal terbalik pada Rabu (15/12) di tengah
cuaca badai di negara bagian Johor.
Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri dalam
pernyataannya seperti dikutip dari Antara, mengatakan KJRI Johor Bahru telah menerima
informasi awal dari otoritas Malaysia mengenai kejadian kapal tenggelam yang membawa
penumpang diduga WNI Rabu (15/12) pukul 05.00 waktu setempat.
Berikut fakta-fakta kecelakaan yang menewaskan belasan WNI tersebut:
1) 19 WNI Menjadi Korban
Sebanyak 8 jasad kembali ditemukan saat upaya pencarian memasuki hari ke-2 setelah sebuah
kapal tenggelam di perairan Johor, Malaysia.
Seperti diberitakan media Channel News Asia (CNA), Kamis (16/12/2021), sebelumnya pada hari
Rabu (15/12), 11 orang ditemukan tewas sementara 14 orang berhasil diselamatkan.
Dengan temuan 8 jasad ini, berarti sejauh ini jumlah korban tewas tercatat 19 orang dan 17
orang lainnya masih hilang.
"Kami masih mencari 17 orang yang hilang. Kami akan melanjutkan operasi pencarian kami,
melalui darat, laut dan udara untuk menemukannya," ujarnya.
2) WNI Berusaha Masuk Secara Ilegal
Wakil Direktur Operasi Maritim Johor Kapten (Maritim) Simon Templer Lo Tusa mengatakan, 50
WNI yang ada di kapal berstatus sebagai Imigran ilegal
"Status 50 orang yang berada di atas kapal diklasifikasikan sebagai imigran ilegal karena orang
asing yang ingin masuk ke Malaysia diharuskan melakukannya di titik masuk resmi yang
ditetapkan oleh pemerintah Malaysia."
"Ketika kapal terbalik kemarin, kami menganggap mereka sebagai imigran ilegal karena berbagai
faktor, termasuk fakta bahwa kapal mereka tidak terdaftar. dan mereka tidak memiliki dokumen
hukum. Jadi kami menganggap mereka sebagai imigran ilegal kecuali penyelidikan lebih lanjut
menunjukkan sebaliknya," imbuhnya.
3) Dugaan Perdagangan Orang
Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) mencuat dalam insiden ini. Badan Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berjanji melakukan investigasi menyeluruh.
65

