Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 MARET 2020
P. 110
Selama ini sekitar 50% dari pendapatannya per bulan ia kirim ke Indonesia untuk
menafkahi istri beserta dua orang anak mereka dan juga orang tuanya.
Kini tidak hanya kiriman rutin ke keluarga di Indonesia yang terhenti, tetapi
Nurwahid harus berhemat.
"Kadang jarang makan nasi. Yang sering masak indomie sama nasi. Itu juga yang
dilakukan oleh kawan-kawan serumah sewaan ini."
"Kita juga mengurangi makan sebab kondisi begini, kawalan pergerakan berlaku
kami tak kerja," tambahnya.
Seruan bantuan sembako lewat pesan video
Apa yang dialami Lilis dan Nurwahid pada umumnya berlaku bagi para tenaga kerja
Indonesia lainnya di Malaysia sejak diberlakukan karantina wilayah karena pandemi
virus corona ini.
Mereka yang lebih terlindungi mungkin adalah pekerja domestik yang tinggal
bersama majikan, setidaknya keperluan makan dan tempat tinggal sudah
disediakan.
Adapun mereka yang tidak ditanggung majikan mengaku berisiko kelaparan.
Tenaga kerja yang selama ini menjadi pemberi nafkah keluarga di Indonesia sampai
perlu membuat seruan permintaan bantuan sembilan bahan pokok (sembako)
melalui video kepada pemerintah Indonesia.
"Kami betul-betul memohon terhadap pemerintah Indonesia, perhatiannya sangat
diharapkan, dan bantuannya sangat diharapkan oleh kami, semua pekerja migran
Indonesia yang berada di Malaysia."
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur mengaku sudah mengetahui
permintaan bantuan, namun mengaku belum mampu menjangkau semua WNI yang
memerlukan uluran tangan.
Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Agung Cahaya Sumirat,
mengatakan KBRI telah menyalurkan bantuan makanan berupa beras, mi dan
sarden.
Sejak penyaluran bantuan bahan pokok dimulai Kamis (26/03/2020) hingga Jumat,
sekira 500 WNI di kawasan Kuala Lumpur dan Selangor.
Page 109 of 166.