Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 09 SEPTEMBER 2019
P. 33
fisik mulai dari tamparan hingga cambukan dengan kabel dan siraman air mendidih.
Bahkan, menurut SW, dia pernah diberi makanan sisa dari tong sampah.
SW diketahui nekat berangkat ke Arab Saudi untuk bekerja meski ada larangan
pengiriman TKI ke kawasan Timur Tengah. Namun, SW mengaku tidak mengetahui
larangan tersebut. Dia berdalih keberangkatannya ke luar negeri untuk bekerja
karena alasan ekonomi.
SW dipertemukan oleh temannya kepada seorang calo pengiriman berinisial LR yang
berjanji akan membantunya mencarikan pekerjaan di Arab Saudi. Dia dijanjikan
akan diberikan uang sebesar Rp 3 juta.
LR mewanti-wanti SW agar ketika ditanya petugas imigrasi saat membuat paspor,
dia harus bilang dirinya akan berangkat kerja ke Malaysia.
Setelah itu, SW diantar oleh sopir LR Pada 19 Desember 2017 untuk terbang ke
Jakarta. Setibanya di Bandara Soekarno Hatta, dia dijemput oleh LR.
Pada hari yang sama, dia diterbangkan ke Arab Saudi. Dari Riyadh, SW langsung
diberangkatkan menuju Abha, Ibu Kota Provinsi Asir yang berjarak sekitar 700 km
dari KJRI Jeddah.
"Di Riyadh saya dijemput oleh orang Saudi. Saya tidak kenal. Terus saya
diterbangkan lagi ke Abha. Setelah di Abha saya dijemput orang dan dibawa ke
rumah majikan," tutur SW kepada Mochamad Yusuf, Konsul Tenaga Kerja KJRI
Jeddah.
Yusuf menuturkan SW merupakan korban perdagangan manusia bermodus
pekerjaan. Selama di Arab Saudi, SW berstatus ilegal karena tidak memiliki izin
tinggal.
Dia diberangkatkan LR dengan visa ziarah (kunjungan) yang menurut aturan yang
berlaku di Arab Saudi tidak bisa digunakan untuk bermukim. Setelah menerima hak-
haknya, SW kemudian dipulangkan ke tanah air Sabtu, 7 September 2019.
(knv/aik)
Page 32 of 146.