Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2021
P. 14
Kemudian tujuh pekerja meninggal dunia akibat dari kecelakaan di tempat kerja dengan
kecelakaan kerja terbesar disumbang oleh sektor manufaktur dan konstruksi sebesar 63,6%;
sektor transportasi 9,3%; sektor kehutanan 3,8%, pertambangan 2.6% dan sisanya sebesar
20,7%.
Dengan melihat tingginya tingkat kecelakaan kerja tersebut, maka diperlukan upaya maksimal
untuk mencegah agar kecelakaan kerja tidak terjadi kembali.
Saat ini, sebagian besar perusahaan manufaktur lokal masih menghadapi persoalan kurangnya
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, yang membuat produktivitas dan
pertumbuhan secara keseluruhan menjadi terhambat.
Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia pada tahun 2020, 57,5%
dari total 126,51 juta penduduk yang bekerja di Indonesia, memiliki tingkat pendidikan yang
rendah.
Kondisi ini mempengaruhi rendahnya kesadaran pekerja akan pentingnya budaya K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Pada saat yang sama, pemberi kerja juga berisiko harus menanggung biaya yang besar apabila
kecelakaan kerja di tempat kerja terjadi.
"Teknologi Cobots diciptakan untuk membantu melaksanakan tugas-tugas yang mungkin
berbahaya atau rawan cedera bagi manusia.
Dengan fitur keselamatan yang terpasang, sebuah robot tangan (robot arm) dapat
menyesuaikan/memperlambat kerjanya pada saat seseorang memasuki ruang kerja.
"Cobot juga dapat melindungi seseorang dari resiko cedera karena mengerjakan tugas yang
terus berulang dan berbahaya di sektor manufaktur," kata James McKew, Regional Director of
Asia Pacific di Universal Robots dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).
Sistem keselamatan Universal Robots memungkinkan perusahaan menyesuaikan berbagai
macam parameter untuk meminimalisir risiko yang terjadi dengan penerapan aplikasi robot
industri.
Hal ini termasuk membatasi gaya, kecepatan, kekuatan atau momentum robot, atau bahkan
membatasi ruang kerja dengan menggunakan sebuah batas keamanan.
Peningkatan produktivitas, yang dibarengi dengan desain solusi cobot yang aman dan inheren,
menunjukkan bahwa teknologi otomasi terbaru ini dapat mengurangi hingga 72% penyebab
umum kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan manufaktur.
Saat ini kita semakin mendekati visi Industri 5.0, dimana sebuah pabrik yang cerdas dapat
mengkolaborasikan manusia dan alat berat bekerja secara bersama-sama, dengan tetap
mementingkan persyaratan keselamatan dan kepatuhan di tempat kerja.
"Tidak diragukan lagi, tenaga kerja kolaboratif yang menampilkan manusia dan robot saling
melengkapi satu sama lain dalam peran mereka masing-masing dan menawarkan peluang yang
signifikan untuk meningkatkan produktivitas manufaktur, inovasi, keselamatan, dan kepuasan
kerja secara keseluruhan di tempat kerja," kata James McKew, Direktur Regional Asia-Pasifik di
Universal Robots .
James menekankan, perusahaan juga dapat mencapai Return On Investment (ROI) yang lebih
cepat dengan menggunakan cobots untuk memberikan waktu pekerja beristirahat dan
memungkinkan mereka menangani proses produktivitas yang lebih tinggi dan pada akhirnya
memperoleh sebuah keterampilan baru.
13

