Page 451 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 DESEMBER 2021
P. 451
Kenaikan 5,1% setara dengan Rp 225.667. Keputusan ini, kata Anies, mempertimbangkan
sentimen positif dari kajian dan proyeksi Bank Indonesia bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2022 mencapai 4,7% sampai dengan 5,5%. Sementara, inflasi akan
terkendali pada posisi 3% (2-4%) dan proyeksi Institute For Development of Economics and
Finance (Indef) yang memproyeksikan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022
sebesar 4,3%.
Selain itu, kenaikan UMP ini juga berdasarkan kajian ulang bersama sejumlah pemangku
kepentingan di Jakarta. Sehingga UMP DKI Jakarta 2022 adalah Rp 4.641.854.
"Dengan kenaikan Rp 225 ribu per bulan, maka saudara-saudara kita, para pekerja dapat
menggunakannya sebagai tambahan untuk keperluan sehari-hari. Yang lebih penting adalah
melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
turun," ujar Gubernur Anies dalam keterangannya, Sabtu (18/12).
Anies menegaskan bahwa keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung asas keadilan
bagi pihak pekerja, perusahaan dan pemprov DKI Jakarta. Sebagai gambaran, pada tahun tahun
sebelum pandemi COVID-19, rata-rata kenaikan UMP di DKI Jakarta selama 6 tahun terakhir
adalah 8,6%.
"Kami menilai kenaikan 5,1% ini suatu kelayakan bagi pekerja dan tetap terjangkau bagi
pengusaha. Ini juga sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Ini wujud
apresiasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan kami
ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," tutur Anies.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, rata-rata inflasi di Ibu Kota selama
Januari-November 2021 sebesar 1,08%. Adapun, rata-rata inflasi nasional selama Januari-
November 2021 sebesar 1,30%. Sementara itu, dalam kurun waktu 6 tahun terakhir (2016 -
2021) rata-rata kenaikan UMP DKI Jakarta dengan mempertimbangkan nilai pertumbuhan
ekonomi dan inflasi nasional adalah sebesar 8,6%.
Pada 22 November 2021, Anies melayangkan surat nomor 533/-085.15 tentang Usulan
Peninjauan Kembali Formula Penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2022 kepada Menteri
Ketenagakerjaan RI. Melalui surat itu, Anies menyampaikan bahwa kenaikan UMP 2022 di DKI
Jakarta yang sebelumnya hanya Rp 37.749,- atau 0,85%, masih jauh dari layak dan tidak
memenuhi asas keadilan. Hal itu disebabkan peningkatan kebutuhan hidup pekerja/buruh
terlihat dari inflasi di DKI Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengkaji ulang formula UMP tahun 2022 menggunakan
variabel inflasi (1,6%) dan variabel pertumbuhan ekonomi nasional (3,51%). Dari kedua variabel
itu, maka keluar angka 5,11% sebagai angka kenaikan UMP tahun 2022.
Sejalan dengan penetapan UMP, Pemprov DKI Jakarta berusaha untuk meningkatkan
kesejahteraan pekerja dan mengurangi biaya hidup pekerja dengan memberikan kebijakan
berupa bantuan layanan transportasi, penyediaan pangan murah, dan biaya personal pendidikan
bagi keluarga pekerja.
450

