Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 MARET 2020
P. 6
Title OMNIBUS LAW PERLU ASPIRASI RAKYAT
Media Name rmol.id
Pub. Date 26 Maret 2020
Page/URL https://politik.rmol.id/read/2020/03/26/427188/omnibus-law-perlu-aspir asi-rakyat
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Pandemik virus corona tak dipungkiri membuat pertumbuhan ekonomi mengalami
perlambatan. Bahkan tidak hanya dialami Indonesia, melainkan berbagai negara
lain.
Demikian disampaikan pakar hukum tata negara dari Universitas Tarumanegara,
Ahmad Redi. Menurutnya, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan RUU Cipta
Kerja yang masuk dalam omnibus law.
"Ancaman perlambatan ekonomi menjadi persoalan global. RUU Cipta Kerja disusun
dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada saat belum terjadi
pandemik corona. RUU ini masih relevan untuk menjadi solusi peningkatan
pertumbuhan ekonomi," kata Ahmad Redi saat dihubungi wartawan, Rabu (25/3).
Tak dipungkiri dalam perjalanannya, RUU tersebut mendapat beragam penolakan.
Hal itu menjadi wajar lantaran penolakan masyarakat merupakan bagian dari
aspirasi yang disampaikan ke publik.
"Penolakan dari masyarakat merupakan aspirasi yang wajib didengar. Pemerintah
dan DPR bersama masyarakat sama-sama berkeinginan untuk memajukan
perekonomian nasional," sambungnya.
Oleh karenaya, ia berharap sejumlah pasal kontroversial yang ada harus
diselesaikan dengan meminta masukan dari sejumlah elemen masyarakat.
"Pasal-pasal kritis yang dianggap bermasalah memang harus mendengar masukan
dari berbagai elemen masyarakat agar RUU Cipta Kerja ini menjadi UU yang sesuai
kehendak rakyat," ucap Ahmad Redi yang juga seorang dosen ini.
Saat ini, omnibus law sudah berada di meja DPR RI. Keberlangsungan RUU Cipta
Kerja pun praktis akan bergantung pada DPR bersama perwakilan pemerintah pusat
dan tim perumus.
"Bolanya ada di DPR yang memegang kendali kapan pembahasan, termasuk jadwal
RDPU untuk mendengar berbagai masukan dari masyarakat dan ahli. Begitu pula
mengenai konsultasi publiknya," tandasnya.
Page 5 of 164.