Page 115 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 115

LAWAN MAFIA PENEMPATAN ILEGAL, NEGARA TAK BOLEH KALAH

              Ketua Badan Penanggulangan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani menegaskan,
              pekerja  migran  Indonesia  (PMI)  sebagai  salah  satu  pemasok  devisa  terbesar  kedua  bagi
              Indonesia, harus mendapat perlakuan layak dan rasa hormat dari negara.

              Ditegaskannya,  negara  harus  selalu  hadir  dalam  setiap  permasalahan  PMI,  terutama  dalam
              memberantas mafia penempatan ilegal.

              "Mereka (mafia) yang selama ini berpesta pora mengambil keuntungan besar dari bisnis kotor
              ini,  ini  harus  menjadi  komitmen  serius  negara,"tegas  Benny  usai  Rakornas  BP2MI,  Satgas
              Pencegahan  dan  Pemberantasan  Sindikat  Penempatan  Ilegal  Pekerja  Migran  Indonesia  di
              Intercontinental Bandung, Rabu (6/10/2021).

              Ditambahkan Benny, BP2MI menginginkan adanya satgas yang dibentuk langsung oleh Presiden
              RI dalam melakukan tugas pencegahan dan pemberantasan sindikat ilegal penempatan PMI.
              Pasalnya  satgas  internal  BP2MI  saat  ini  kewenangannya  sangat  terbatas.  Koordinasi  dengan
              instansi terkait lainnya menurut Benny, hanya sebatas koordinasi.

              "Kementrian maupun lembaga yang terlibat bersifat instruktif, tidak lagi koordinatif, ini harapan
              kita.  Tapi  kita  tidak  boleh  juga  karena  kewenangan  terbatas,  kita  tidak  melakukan  apapun.
              Karena  para  sindikat  dan  mafia  terus  bekerja.  Kita  tidak  boleh  kalah  langkah  dibandingkan
              mereka,"tegas dia.

              Ia juga mengatakan, negara tidak boleh bertekuk lutut dan kalah melawan mafia penempatan
              ilegal. Negara mempunyai kewenangan besar yang diberikan oleh undang-undang dan memiliki
              pemerintahan dari pusat hingga daerah.

              "Masa kita harus kalah oleh segelintir mafia, oleh sindikat. Sama artinya negara ini bertekuk lutut
              dibawah kaki mereka (mafia). Artinya negara dinyatakan tidak berdaya dihadapan mereka, ini
              tidak boleh. Negara mempunyai otoritas, negara mempunyai kekuasaan. Melalui rakornas ini kita
              ingin tunjukan negara hadir,"jelas Benny yang juga Ketua Satgas Sikat Sindikat.

              Benny  kembali  menegaskan,  negara  tidak  boleh  kalah  melawan  sindikat  atau  mafia  apapun
              bentuknya,  termasuk  perdagangan  orang.  Selain  itu  juga  BP2MI  ujar  Benny,  ingin  hukum
              bekerja, melawan dan memberantas mafia maupun sindikat penempatan ilegal PMI.

              Ketua Dewan Pengarah Satgas Sikat Sindikat Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan, pihaknya
              memberikan dukungan penuh kepada Kepala BP2MI dan tim, agar pelaksanaan tugas dapat
              berjalan. Suhardi juga menyatakan, keterlibatan oknum kementrian maupun lainnya di dalam
              sindikat penempatan ilegal sudah jelas. Sehingga dibutuhkan dukungan kuat dari berbagai lini
              dalam memberantas sindikat tersebut.

              "Identifikasi jelas. Semua oknum ada dilintasan kementerian dan lembaga. Kita jangan sampai
              kalah, nah disitulah tugas-tugas kami untuk mendorong itu semuanya. Jangan sampai hanya
              gara-gara segelintir orang semua berpangku tangan, tidak bergerak,"tegas jendral bintang tiga
              ini.

              Suhardi  Alius  juga  mengatakan,  untuk  mendukung  BP2MI,  pihaknya  melibatkan  penyidikan
              kepolisian, kejaksaan hingga PPATK.

              Kejahatan terhadap PMI bersifat extraordinary, bukan sekedar TPPO namun juga berbagai tindak
              pidana  lainnya,  melibatkan  banyak  oknum  dari  berbagai  instansi  (K/L)  dan  membutuhkan
              kerjasama  berbagai  pihak,  perlu  penanganan  yang  luar  biasa,  pendekatan  yang  bersifat



                                                           114
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120