Page 169 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 OKTOBER 2021
P. 169
Dalam sistem sebelumnya, penghitungan upah minimum dilakukan dengan menjumlahkan upah
minimum tahun berjalan dengan hasil perkalian antara upah minimum tahun berjalan dengan
penjumlahan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, maka UMP akan meningkat
secara progresif setiap tahunnya.
Sedangkan Pasal 26 pada aturan yang baru mempersyaratkan batas atas maupun bawah upah
minimum. Batas atas dihitung dengan formula rata-rata konsumsi per kapita dikalikan rata-rata
banyaknya Anggota Rumah Tangga (ART) kemudian dibagi dengan rata-rata banyaknya ART
yang bekerja pada tiap rumah tangga.
Sementara itu, batas bawah upah minimum adalah setengah dari batas atas. Perhitungan
menggunakan data statistik resmi daerah yang bersangkutan sehingga memungkinkan
perbedaan hasil antardaerah.
"Formulasi terbaru penghitungan upah minimum ini tidak lagi menjumlah tingkat inflasi daerah
dengan pertumbuhan ekonomi yang menjadi variabel utama dalam peraturan terdahulu. Kedua
faktor tersebut tetap ada andil dalam penentuan upah minimum namun dengan rumusan
berbeda. Hal ini di satu sisi meringankan beban dari pemberi kerja dalam melakukan penyesuaian
pengupahan tapi di sisi yang lain kenaikan upah minimum pekerja setiap tahunnya tidak akan
setinggi jika menggunakan rumusan penghitungan terdahulu," imbuh Pingkan.
Kendati demikian, lanjut Pingkan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan dampak PP 36/2021
terhadap peningkatan investasi dan daya tarik bagi investor. Hal itu lantaran aturan ini baru akan
berlaku di tahun depan dan masalah ketenagakerjaan serta pengupahan hanya sebagian aspek
dari penentu daya tarik investor. (Des).
168