Page 141 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 SEPTEMBER 2021
P. 141
Kombes Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan pada 25 September 2021 lalu sekitar pukul
17.00 WIB petugas mendatangi sebuah indekos Banjarsari, Solo, setelah ada laporan masyarakat
soal praktik prostitusi sesama jenis.
"Pengecekan di kos-kosan ditemukan terapis laki-laki dengan pelanggan laki-laki melakukan SOP
cabul," kata Djuhandani di Mapolda Jateng, Senin (27/9/2021).
Satu orang ditetapkan sebagai tersangka yaitu pria berinisal D (47), yang menjadi bosnya. Dalam
praktiknya para terapis itu melakukan beberapa tindakan cabul selain pijat.
"Modus operandinya dengan pijat plus-plus," ujarnya.
Para terapis tersebut juga melayani prostitusi tak hanya dengan sesama jenis. Kegiatan itu
dilakukan di luar kos yang menjadi tempat layanan pijat plus-plus.
"Ini di luar akan kembangkan sejauh mana. Tapi tujuan kita akan bersihkan, situasi aman,
kondusif, bebas dari penyakit masyarakat," jelasnya.
Tersangka D, lanjut Djuhandani, berperan merekrut para terapis yang berasal dari berbagai
daerah dan menyiapkan tempat. D menawarkan praktik itu lewat berbagai media sosial.
Praktik cabul itu sudah dimulai 5 tahun lalu oleh tersangka D namun mulai intens sekitar 2 tahun
terakhir. Djuhandani masih mendalami apakah praktik tersebut hanya berlaku pada komunitas
penyuka sesama jenis atau tidak.
"Praktik ini sudah berjalan kurang lebih 5 tahun dan aktif 2 tahun. Jadi buka 5 tahun tapi aktif
terakhir 2 tahun," katanya.
"Terkait komunitas, saat ini masih dalam pengembangan," imbuh Kabid Humas Polda Jateng,
Kombes Iqbal Alqudussy.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang
pemberantasan tindak pidana perdagangan orang dan Pasal 296 KUHP tentang memudahkan
perbuatan cabul.
"Ancaman hukuman 3 sampai 15 tahun," tegasnya.
140