Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER2019
P. 59

Title          PELAKU USAHA : UMP DAN UMSK HAMBAT DAYA SAING INDUSTRI PADAT KARYA
               Media Name     bisnis.com
               Pub. Date      12 November 2019
                              https://ekonomi.bisnis.com/read/20191112/257/1169326/pelaku-usaha-ump- dan-umsk-
               Page/URL
                              hambat-daya-saing-industri-padat-karya
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Negative













               JAKARTA - Penetapan upah minimum sektoral kota/kabupaten (UMSK), di samping
               upah minimum provinsi (UMP), dinilai memberatkan pelaku industri padat karya dan
               melemahkan daya saing produknya.

                Formula penetapan upah pun dinilai perlu disesuaikan dengan menjadikan
               produktivitas sebagai dasar perhitungan.


                Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S
               Lukman menilai bila formulasi yang berlaku saat ini dipertahankan maka industri akan
               terancam mati. Pasalnya, manufaktur lokal tidak akan mampu bersaing dengan
               kompetitor dari negara lain.

                Di sejumlah negara Asia Tenggara, katanya, kenaikan upah tenaga kerja hanya
               berkisar antara 2% - 3% per tahun.

                "Kami tidak setuju ada UMP dan UMSK itu. Kami lebih setuju upah berdasarkan
               produktivitas," ujarnya kepada  Bisnis  , Senin (11/11/2019).

                Menurutnya, formula peningkatan upah pekerja dengan dasar produktivitas menjadi
               solusi bagi pekerja dan pelaku usaha. Dengan dasar perhitungan itu, ujarnya, para
               pekerja akan tetap mendapatkan peningkatan pendapatan sejalan dengan peningkatan
               volume produksi.

                Menurutnya, produktivitas mensyaratkan adanya penurunan biaya per unit produksi.
               Dengan begitu, daya saing produk industri nasional pun terus meningkat.

                "Itu [formula berdasarkan produktivitas] di banyak negara sudah dijalankan. Kalau
               Indonesia terus menerus berdasarkan formula pertumbuhan ekonomi ditambah inflasi,
               maka mati [industri] kita suatu saat."  Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin,
               Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan bahwa penetapan
               UMP ditambah UMSK bakal menekan daya saing produk industri, khususnya sektor
               kimia hilir yang padat karya. Apalagi peningkatan upah itu tidak dibarengi oleh
               pertumbuhan produktivitas.

                "Kalau ada peningkatan pendapatan atau upah pekerja, harusnya produktivitas juga
               naik," ujarnya




                                                       Page 59 of 182.
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64