Page 348 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2021
P. 348

YP Agreement awalnya merupakan usulan Indonesia dalam Perundingan IE-CEPA, memberikan
              jaminan ketersediaan kuota bagi kategori profesional muda sesuai dengan persyaratan dalam
              persetujuan  untuk  bekerja  di  negara  kedua  pihak  dengan  tujuan  peningkatan  keahlian
              profesional.

              Dalam penandatanganan ini, pihak Indonesia diwakili Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan
              Tenaga  Kerja  dan  Perluasan  Kesempatan  Kerja  Kementerian  Ketenagakerjaan  Suhartono,
              sedangkan  pihak  Swiss  diwakili  Director  International  Affairs,  State  of  Secretariat  for
              Migration(SEM), Federal Department of Justice and Police (FDJP) Ambassador Vincenzo Mascioli.

              "Kami  harap  kesepakatan  ini  dapat  memberikan  manfaat  bagi  kedua  negara  untuk  saling
              membantu dalam meningkatkan keterampilan kerja. Khususnya bagi tenaga kerja profesional
              muda kedua negara serta meningkatkan ketersediaan akses pasar bagi tenaga kerja Indonesia
              di negara EFTA,"ujar Suhartono.

              Nantinya,  pekerjaan  dapat  menyangkut  segala  profesi  dan  menjalankannya  proses  otorisasi
              sesuai  dengan  peraturan  perundangan  yang  berlaku.  Adapun  kuota  yang  disepakati  dalam
              persetujuan ini sejumlah 50 orang per tahun dan dapat ditingkatkan hingga 100 orang per tahun
              bila disepakati bersama.

              Untuk  dapat  memanfaatkan  YP  Agreement,  para  profesional  muda  pada  rentang  usia  yang
              ditetapkan diharapkan telah menyelesaikan pelatihan profesional dengan durasi tidak kurang
              dari dua tahun dan memiliki dokumen penyelesaian studi pada bidang yang relevan dengan
              pekerjaan.

              Dengan  dipenuhinya  persyaratan  tersebut,  diharapkan  tersedia  peluang  kerja  untuk  seluruh
              bidang  profesional  yang  tidak  melanggar  ketentuan  hukum  di  kedua  negara.Bila  memenuhi
              persyaratan, maka otorisasi akan diberikan kepada profesional muda untuk bekerja selama kurun
              waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang maksimal selama 6 bulan.

              Otorisasi yang diberikan kepada para profesional muda terkait dengan izin masuk dan izin tinggal
              harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

              Selanjutnya, profesional muda yang telah mendapatkan otorisasi untuk bekerja di negara kedua
              pihak,  akan  bekerja  berdasarkan  kontrak  kerja.Kontrak  kerja  antara  lain  memuat  hak  dan
              kewajiban seperti kondisi pekerjaan, gaji, dan pajak sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan
              di negara tempat bekerja.

              Sedangkan,  elemen  gaji  harus  sesuai  dengan  dan  mencerminkan  kondisi  upah  umum  pada
              tempat, profesi, dan bidang masing-masing.

              Direktur  Perundingan  Perdagangan  Jasa  Kementerian  Perdagangan  Jasa  Iskandar  Panjaitan
              menyampaikan,  YP  Agreement  merupakan  permintaan  Indonesia  kepada  Swiss  pada  saat
              Perundingan IE-CEPA sebagai bagian komitmen masing-masing negara baik Indonesia maupun
              negara-negara EFTA (Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein).

              "Dengan demikian, dipahami oleh Indonesia dan Swiss bahwa persetujuan ini akan lebih banyak
              dimanfaatkan  Indonesia.  Diharapkan,  dengan  adanya  persetujuan  ini  melalui  koordinasi
              Kemenaker,Indonesia dapat segera mengoptimalkan pemanfaatannya," papar Iskandar.
              Lebih  lanjut,  Dalam  rangka  meraih  visi  "Indonesia  Maju  2045",  Pemerintah  Indonesia
              melakukannya dengan 4 (empat) pilar, yaitu: (1) Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu
              Pengetahuan  dan  Teknologi,  (2)  Pembangunan  Ekonomi  Berkelanjutan,  (3)  Pemerataan
              Pembangunan, serta (4) Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.



                                                           347
   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352   353