Page 92 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 SEPTEMBER 2021
P. 92

mengenai perubahan formula penetapan UM sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun
              2021.
              Menurut Ida, Persiapan penetapan UM Tahun 2022 ini diarahkan untuk memberikan pondasi
              yang kokoh sebagai momentum untuk perbaikan perubahan dan reformasi pengupahan.

              "Perubahan  pengaturan bidang pengupahan  harus  menjawab  tantangan  dinamika  globalisasi
              dan transformasi teknologi serta informasi yang berdampak pada perubahan tatanan sosial dan
              ekonomi termasuk pola hubungan kerja, " ujar Ida dalam keterangan tertulis, Rabu (22/9/2021).

              Dalam acara sidang pleno sosialisasi persiapan penetapan Upah Minimum (UM) tahun 2022 oleh
              Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) kepada Anggota LKS Tripnas hari ini, Ida menegaskan
              latar belakang penetapan upah pada prinsipnya untuk mewujudkan sistem pengupahan yang
              berkeadilan  dalam  konteks  untuk  mencapai  kesejahteraan  pekerja/buruh,  namun  tetap
              memperhatikan kemampuan perusahaan dan kondisi perekonomian nasional.

              "Jadi sebenarnya ada tiga sisi itu harus terjawab dalam sistem pengupahan nasional. Tak hanya
              berpikir kesejahteraan pekerja atau buruh, tapi juga berpikir atau memperhatikan kemampuan
              perusahaan dan kondisi perekonomian nasional, " ucap Ida.

              Sebagai informasi, setiap tahun akan dilakukan penetapan UM berdasarkan PP Nomor 36 Tahun
              2021  tentang  pengupahan  sebagai  amanat  UU  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja.
              Namun, sistem pengupahan yang dibangun mulai dari UU Nomor 11 Tahun 2020 hingga PP
              Nomor 36 Tahun 2021, di saat kondisi bangsa mengalami pandemi COVID-19.

              "Di saat ingin membangun sistem pengupahan yang berkeadilan, tapi dalam situasi menghadapi
              pandemi COVID-19. Ini menjadi tantangan tersendiri, karena dampak pandemi ini luar biasa di
              sektor ketenagakerjaan, " pungkas Ida.

              Sidang pleno LKS Tripnas tersebut dilaksanakan secara hybrid melalui daring dan luring dan
              dihadiri  oleh  45  orang  peserta.  Secara  luring  hadir  25  orang,  terdiri  dari  9  orang  unsur
              pemerintah, dan 7 dr serikat pekerja/buruh dan pengusaha 9.




































                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97