Page 175 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 MEI 2020
P. 175

Anggota Komisi I turut mengomentari klaim mempekerjakan TKA itu sebagai proyek
               strategis nasional. Willy pun mempertanyakan siapa yang akan bertanggung jawab
               jika TKA tersebut terjangkit Corona.

               "Demikian juga klaim sebagai perusahaan yang mengerjakan proyek strategis
               nasional. Kalau Cuma klaim sana-sini, ya harus di larang memasukkan orang asing
               dalam situasi pandemi. Siapa yang mau tanggung jawab kalau nanti TKA itu
               mengalami kesulitan dan penyakit. Intinya patuhi aturan yang ada jangan mudah
               obral pengecualian," katanya.

               Willy mengatakan penolakan warga setempat terhadap TKA tersebut harusnya
               dipahami perusahaan. Dia juga meminta pemerintah mematuhi aturan larangan
               kedatangan warga asing saat pandemi Corona.

               "Warga yang menolak kedatangan TKA ini harus dilihat sebagai upaya untuk
               melindungi diri dan lingkungannya. Karena itu harus dipahami juga oleh perusahaan
               yang berniat memasukkan TKA agar mereka tidak membayar resiko lebih besar.
               Pemerintah tegas saja dengan aturan yang telah ada," katanya.

               Lebih lanjut, Willy juga menyinggung perusahaan yang tidak menaati aturan
               pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Menurutnya masih ada perusahaan yang
               tidak memenuhi kewajibannya membayar upah penuh kepada karyawannya.

               "Kita lihat bagaimana kekacauan PSBB karena ada perusahaan yang tidak termasuk
               dalam golongan yang dibolehkan tetap operasi tapi meminta ijin kementerian
               perindustrian, lalu dibolehkan dan mereka beroperasi. Ada lagi perusahaan yang
               sudah diwajibkan membayar penuh upah dan THR tenaga kerjanya lalu mengajukan
               pengecualian dan dibolehkan. Semua memunculkan kekacauan, tidak mencerminkan
               penghormatan terhadap hukum," katanya.

               Willy menegaskan bahwa larangan masuk untuk warga asing harus dipatuhi. Dia
               berharap polemik ini segera diselesaikan.

               "Kalau sudah dilarang masuk ya sudah jangan kasih ijin. Kalau perusahaan bilang
               akan merugi kalau nggak memasukkan 500 orang ini ya periksa sekalian perilaku
               investasinya sudah patuh peraturan ketenagakerjaan, lingkungan hidup dan lainnya
               nggak. Sudahi polemiknya, biar pemerintah punya waktu lebih banyak untuk
               evaluasi langkah penanganan COVID-19-nya" ucap Willy.

               Diketahui, TKA asal China berjumlah 500 orang direncanakan akan datang ke
               Indonesia untuk bekerja di perusahaan pemurnian nikel PT VDNI Morosi, Kabupaten
               Konawe. Perusahaan itu diketahui sudah mendapat izin dari pemerintah pusat pada
               22 April lalu.

               Meski sudah adanya izin dari pemerintah pusat, kedatangan TKA China itu ditolak
               oleh berbagai pihak. Salah satunya dari DPRD Sulawesi Tenggara, ramai-ramai para



                                                      Page 174 of 695.
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180