Page 12 - Resume Berita Ketenagakerjaan 19 Maret 2020
P. 12

Kunjungan,  Visa  danPemberian  Tinggal  Keadaan  Terpaksa

                 Bagi  Warga  Negara  Republik  Rakyat  Tiongkok,  yang


                 bersangkutan  tidak  bisa  pulang  ke  negaranya  karena  akses

                 menuju  Cina  maupun  sebaliknya  ditutup,  sehingga  harus

                 mengajukan izin tinggal darurat," ujar Ginting.




             11  Mar 18, 2020 - Positive - Corporate                                           Archive

                 Analisa Daily / Pg14 / Opini                                                  Attachment


                 MOTIF OMNIBUS LAW MASIH DIPERSIMPANGAN                                        Eclipping
                 URL :                                                                         Word


                 http://klipingkemnaker.binokular.net/report/detail/20037903

                 Menarik untuk dikaji secara transparantif dan substantif lerkait

                 pembahasan  Omnibus  Law  atau  penyederhanaan  undang-

                 undang  yang  dianggap  sebagai  bentuk  solusi  dalam

                 peningkatan  kesejahteraan  rakyat  Indonesia.  Banyaknya

                 undang-undang           disebut       sebagai       biang      kerok      le-


                 mahnyaaktifitas  transaksi  perekonomian.  Di  Indonesia,

                 Omnibus Law diucapkan dan mungkin diperkenalkan pertama

                 kali oleh Joko Widodo sebagai presiden Indonesia pada saat

                 pidato  pelantikan  dirinya  pada  periode  kedua  masa  jabatan

                 2019-2024  di  gedung  DPR.  Ucapan  sang  presiden  tentang

                 Omnibus  Law,  direspon  pro  dan  kontra  rakyat  Indonesia


                 terkhusus para ekonom, kaum buruh dan pakar hukum. Baru-

                 baru ini tepatnya pada hari Jumat. 6 Maret 2020, beberapa

                 media lokal dan nasional hadir di Medan, Sumatera Utara untuk

                 mendengarkan  penjelasan  tokoh  ekonom  Sumut  (bapak  Al

                 Bara  dan  bapak  Benyamin  Gunawan)  yang  mendukung
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17