Page 355 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 AGUSTUS 2020
P. 355

KETUA Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir
              mengonfirmasi adanya stimulus lanjutan berupa bantuan gaji tambahan kepada pekerja dengan
              pendapatan tertentu dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).

              "Tujuan  pemerintah  menggelontorkan  bantuan  gaji  tambahan  ini  adalah  untuk  mendorong
              konsumsi  masyarakat.  Hal  ini  penting  untuk  menggerakkan  perekonomian  dan  mendorong
              pemulihan ekonomi," ujar Erick Thohir melalui keterangan resmi, Kamis (6/8).

              Program stimulus tersebut, ucapnya, sedang difinalisasi agar bisa dijalankan oleh Kementerian
              Ketenagakerjaan mulai September mendatang.

              Fokus bantuan pemerintah kali ini akan menyasar 13,8 juta pekerja non-PNS dan BUMN yang
              aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp150 ribu per bulan atau setara
              dengan gaji di bawah Rp5 juta per bulan.

              "Bantuan yang akan diberikan ialah sebesar Rp600 ribu per bulan selama 4 bulan dan akan
              langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan terjadi
              penyalahgunaan," tegas dia.

              Menteri BUMN itu menegaskan terdapat dua hal yang menjadi fokus dalam upaya percepatan
              pemulihan ekonomi, dengan memberikan stimulus ekonomi yang manfaatnya nyata dirasakan
              masyarakat. Misalnya, untuk masyarakat miskin berupa program bantuan sosial, dan dukungan
              kepada UMKM berupa subsidi bunga dan kredit.

              Selanjutnya juga dilakukan percepatan penyerapan tenaga kerja melalui proyek-proyek padat
              karya. Upaya percepatan pemulihan ekonomi ini berjalan beriringan dengan upaya kesehatan
              dan membangun rasa aman di tengah pandemi ini.

              Rasa  aman  dapat  mendorong  masyarakat  tingkat  menengah  ke  atas  untuk  mulai  berani
              membelanjakan uang atau tabungannya pada sektor-sektor produktif maupun investasi, dengan
              begitu diharapkan akan menggerakkan perekonomian di Indonesia.

              "Program pemulihan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah cukup banyak namun saling
              berkesinambungan, seperti bantuan sosial tunai, bantuan pangan non tunai, program keluarga
              harapan hingga penyaluran kredit di sektor UMKM, dibutuhkan waktu, data yang akurat serta
              koordinasi dengan banyak pihak untuk melakukan realisasi bantuan tersebut secara tepat," ujar
              Erick.

              "Percepatan realisasi program pemulihan ekonomi ini berjalan beriringan dengan prioritas utama
              pemerintah untuk kesehatan dan mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pandemi ini
              agar kesehatan pulih, dan ekonomi pun bangkit," pungkasnya. (Pra/Des/A-3).






















                                                           354
   350   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360